REPUBLIKA.CO.ID, SANTIAGO -- Angkatan Udara Cile menemukan puing-puing yang diyakini merupakan pesawat kargo militer yang hilang beberapa hari lalu. Serpihan pesawat tersebut berada di atas bentangan laut yang dingin antara Amerika Selatan dan Antartika, tepatnya 30 kilometer sebelah selatan tempat pesawat melakukan kontak terakhir.
Angkatan Udara Cile menyatakan, serpihan pesawat tersebut saat ini sedang dianalisis untuk mengkonfirmasi apakah mereka milik pesawat kargo Hercules C-130. Kementerian Pertahanan Brasil mengatakan, salah satu kapal patroli yang ikut dalam pencarian menemukan barang-barang pribadi dan puing-puing yang kompatibel dengan pesawat Hercules C-130 sekitar 500 kilometer dari kota Argentina selatan, Ushuaia di Patagonia.
Pesawat Hercules C-130 terbang menuju pangkalan udara di Antartika untuk membawa logistik. Tak lama setelah lepas landas, pesawat tersebut hilang kontak. Angkatan Udara Cile kemudian menyimpulkan bahwa pesawat kargo itu jatuh.
"Kami akan melanjutkan pencarian dan berharap bisa mendapatkan hasil yang lebih baik," ujar Kepala Angkatan Udara Cile, Eduardo Mosqueira.
Hingga kini, penyebab jatuhnya pesawat Hercules C-130 belum diketahui. Para pejabat mengatakan, peluang korban selamat dalam kecelakaan tersebut sangat tipis. Pesawat itu diketahui mengangkut 17 awak dan 21 penumpang.
Wilayah di mana pesawat itu hilang adalah lautan luas yang luas. Lautan tersebut diketahui sebagai tempat tinggal para penguin di tepi benua Amerika Selatan dengan kedalaman 3.500 meter.
Militer menggunakan kapal-kapal Angkatan Laut dan mengaktifkan sonar untuk mendeteksi di kedalaman. Mosqueira mengatakan, mereka telah membangun pembatas untuk mengatur pencarian. Kapal-kapal dari Argentina dan Brasil juga ikut membantu pencarian.