Ahad 15 Dec 2019 10:07 WIB

Kiat Menjadi Pemimpin Ala Barack Obama

Pemimpin harus dikelilingi oleh orang yang mau memberitahu kesalahannya.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Friska Yolanda
Pasangan Michelle dan Barack Obama.
Foto: AP
Pasangan Michelle dan Barack Obama.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Para pemimpin perlu mengelilingi diri mereka dengan orang-orang yang mau memberitahu bahwa mereka salah. Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengatakan apa yang ia lakukan terkait kepemimpinan.

Menurut Obama, seseorang akan merugikan dirinya jika memiliki orang-orang yang mengatakan wawasannya sangat cemerlang dan selalu menertawakan semua lelucon dari orang tersebut.

“Bukan saja kamu tidak akan tumbuh, (tetapi) Anda akan membuat keselahan besar,” ujar Obama, seperti yang dilansir dari Malay Mail, Ahad (15/12).

Pria kelahiran Honolulu, 4 Agustus 1961 ini juga berbicara tentang kepercayaan diri dan kerendahan hati. Seseorang, Obama menuturkan, harus memiliki kepercayaan diri untuk mengetahui ia tidak tahu segalanya dan berada bersama mereka yang tidak takut untuk mengatakannya.

Ketika ditanya tentang siapa yang menjadi mentornya, Obama mengungkapkan ia tidak memiliki seorang individu, melainkan sekelompok orang yang ia pelajari dari hal-hal yang berbeda.

“Anda harus terbuka untuk lebih banyak orang dan lebih banyak pengalaman. Temui orang-orang yang dapat mengajari Anda, mencari orang-orang yang tidak menyukai Anda dan jangan takut pada orang-orang yang tahu lebih banyak dari Anda,” katanya.

Obama menambahkan ketika menjadi presiden, ia memastikan memiliki orang-orang yang lebih pintar darinya di pemeritahannya sehingga ia dapat fokus pada agenda dan visi untuk negara. Suami Michelle Obama mengungkapkan penting untuk beristirahat dari pekerjaan untuk mengevaluasi kembali kehidupan seseorang.

“Pertanyaannya adalah apakah Anda akan tetap berada di jalur umum untuk mempertahankan lintasan umum. Maka kamu tidak akan merasa seperti telah kehilangan arah. Ini perjalanan yang panjang, Anda harus memiliki kekuatan bertahan dan merasa nyaman dengan kenyataan bahwa Anda harus mengambil jeda dan berkonsolidasi,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement