Ahad 15 Dec 2019 16:23 WIB

Ditengah Tekanan Korut, Perwakilan AS Datang ke Seoul

Korut terus menggelar uji coba rudal demi menekan AS.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ani Nursalikah
Ditengah Tekanan Korut, Perwakilan AS Datang ke Seoul. Foto ilustrasi nuklir Korea Utara.
Foto: Reuters/Damir Sagolj
Ditengah Tekanan Korut, Perwakilan AS Datang ke Seoul. Foto ilustrasi nuklir Korea Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, INCHEON -- Perwakilan Khusus Amerika Serikat (AS) untuk Korea Utara (Korut) Stephen Beigun tiba di Korea Selatan (Korsel). Beigun datang ke Seoul setelah Pyongyang terus menambah tekanan ke AS menjelang tenggat waktu negosiasi denuklirisasi yang mereka ditetapkan berakhir.

Korut terus menggelar uji coba rudal demi menekan AS. Korut menyatakan kembali berhasil menggelar uji coba penting, Sabtu (15/12). Korut mengatakan uji coba yang digelar di lokasi peluncuran roket itu dilakukan untuk mengembangkan senjata strategis yang dapat menghalau ancaman nuklir AS.

Baca Juga

Para analis mengatakan uji coba semacam ini membantu Korut membangun rudal balistik antar-kontinental (ICBM) yang lebih handal lagi untuk mencapai AS. Beigum tidak memberikan komentar apa pun saat tiba di Seoul Ahad (15/12).

Beigun direncanakan akan bertemu dengan Presiden Korsel Moon Jae-in, Senin (16/12). Pertemuan tersebut bagian dari kunjungannya ke Korsel yang dijadwalkan selama tiga hari. Lalu Beigun akan terbang ke Tokyo membahas masalah yang sama.

Belum diketahui apakah ia akan bertemu dengan pemerintah Korut di perbatasan Korea atau tidak. Ada spekulasi kedatangan Beigun ini mencoba menyelesaikan negosiasi dengan mulai berkomunikasi dengan Korut atau menyampaikan pesan AS secara terbuka.

Pada tahun lalu, Presiden AS Donald Trump sudah bertemu dengan Pemimpin Korut Kim Jong-un sebanyak tiga kali. Tapi hingga kini belum ada tanda-tanda proses negosiasi denuklirisasi Semenanjung Korea akan selesai.

Korut sudah berjanji akan mengambil langkah baru bila AS gagal mengatasi kebuntuan negosiasi ini. Pyongyang tidak menjelaskan 'langkah baru' yang mereka katakan.

Ketegangan semakin meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Pyongyang menggelar serangkaian ujicoba senjata dan terus mengkritik AS. Hal ini memicu kekhawatiran kedua negara bersitegang seperti sebelum mereka menggelar serangkaian pertemuan diplomatik tahun lalu.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement