Senin 16 Dec 2019 06:43 WIB

Netanyahu: Brasil Serius Pindahkan Kedubesnya ke Yerusalem

Netanyahu mengaku sudah mendapat jaminan dari putra presiden Brasil.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Reiny Dwinanda
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengklaim Brasil berkomitmen untuk memindahkan kedutaan besarnya ke Yerusalem.
Foto: Amir Cohen/Pool Photo via AP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengklaim Brasil berkomitmen untuk memindahkan kedutaan besarnya ke Yerusalem.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengaku bahwa dirinya telah diberi jaminan oleh putra presiden Brasil, Ahad (15/12). Ia mendapatkan janji dari Brasil untuk mengikuti langkah Amerika Serikat (AS) memindahkan kedutaan besarnya (kedubes) ke Yerusalem tahun depan.

Presiden Brasil Jail Bolsonaro memang telah memberikan isyarat sebelum dia bermaksud memindahkan kedutaan negaranya di Israel ke Yerusalem dari Tel Aviv. Namun, para pejabat senior kemudian mundur karena khawatir hubungan dagang meregang dengan negara-negara Arab.

Baca Juga

Kendati demikian, Brasil akan membuka misi perdagangan ke Israel di Yerusalem mulai tahun ini. Putra Bolsonaro, Eduardo Bolsonaro, mengatakan bahwa misi dagang baru itu disampaikan olehnya dari ayahnya.

"Ayah saya memberi tahu saya bahwa sebagai komitmen, ia akan memindahkan kedutaan ke Yerusalem," katanya.

Meski demikian, Eduardo mengatakan, ayahnya tidak memberikan waktu dan tanggal pasti pemindahan tersebut. Netanyahu kemudian mengeluarkan pernyataan pertemuannya dengan Eduardo Bolsonaro.

"Mereka berkomitmen untuk memindahkan kedutaan Brasil ke Yerusalem pada tahun 2020," ujar Netanyahu.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump melanggar konsensus global karena mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel pada 2017 lalu. AS pun memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem pada Mei.

Sebagian besar negara kekuatan dunia mengatakan, status kota itu seharusnya hanya diputuskan sebagai bagian dari proses perdamaian dengan Palestina. Namun, langkah AS malah diikuti oleh sejumlah negara.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement