Senin 16 Dec 2019 08:03 WIB

Erdogan akan Hadiri Forum Pengungsi PBB

Erdogan akan bergabung dengan pimpinan negara lain seperti Kosta Rika dan Jerman.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolanda
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam Majelis Umum PBB, Selasa (25/9).
Foto: AP Photo/Richard Drew
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam Majelis Umum PBB, Selasa (25/9).

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akan menghadiri forum pengungsi internasional yang dijadwalkan dilaksanakan pada Senin (16/12) dan Selasa (17/12) di Jenewa. Forum Pengungsi Global oleh Badan Pengungsi PBB (UNHCR) berfungsi sebagai platform utama di mana pejabat negara memantau inisiatif Global Compact on Refugees PBB yang didirikan pada 2018.

Dilansir kantor berita Turki, Anadolu Agaency, Erdogan telah diundang oleh Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi Filippo Grandi dan akan ikut memimpin acara bersama dengan pejabat negara lainnya dari Kosta Rika, Pakistan, Ethiopia dan Jerman.

Baca Juga

Organisasi internasional, sektor swasta, LSM dan pengungsi akan mengambil bagian dalam acara ini. Nantinya, negara-negara pemangku kepentingan akan membuat pernyataan dan mengumumkan tentang situasi yang mereka hadapi.

Sejak meletusnya perang saudara berdarah di Suriah pada 2011, Turki menyambut baik pengungsi Suriah. Ada lebih dari 3,6 warga Suriah berlindung di Turki, yang menjadikan negara itu sebagai negara tuan rumah pengungsi terbaik di dunia.

Dilansir website resmi UNHCR, pada 17 Desember 2018, Majelis Umum PBB mengesahkan Global Compact on Refugees, setelah dua tahun konsultasi ekstensif yang dipimpin oleh UNHCR dengan Negara-negara Anggota, organisasi internasional, pengungsi, masyarakat sipil, sektor swasta, dan para ahli. Global Compact on Refugees adalah kerangka kerja untuk berbagi tanggung jawab yang lebih dapat diprediksi dan setara, mengakui bahwa solusi berkelanjutan untuk situasi pengungsi tidak dapat dicapai tanpa kerja sama internasional.

Forum ini memberikan kerangka kerja bagi pemerintah, organisasi internasional, dan pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan bahwa masyarakat tuan rumah bagi para pengungsi mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan dan bahwa pengungsi dapat menjalani kehidupan yang produktif.

Ini merupakan kesempatan unik untuk mengubah cara dunia merespons situasi pengungsi, sehingga memberi manfaat bagi para pengungsi dan masyarakat yang menjadi tuan rumah mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement