REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, pada Ahad (15/12), mengatakan dirinya diberi jaminan oleh putra presiden Brasil bahwa Brasil akan menyusul Amerika Serikat dan memindahkan kedutaan besar mereka ke Yerusalem tahun depan.
Presiden Brasil Jair Bolsonaro sudah memberikan tanda-tanda akan memindahkan kedutaan besar Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Tetapi sejumlah pejabat senior mundur sebab khawatir langkah itu akan merusak kemitraan perdagangan dengan negara-negara Arab. Namun, Brasil tetap membuka misi perdagangan ke Israel di Yerusalem tahun ini.
Putra Bolsonaro yang juga anggota parlemen, Eduardo Bolsonaro, mengatakan kepada misi perdagangan baru itu bahwa sebelum melakukan perjalanan, sang ayah, "memberi tahu dia bahwa sebagai sebuah komitmen ia akan memindahkan kedutaan besar ke Yerusalem." Eduardo tidak menyebutkan tanggal pasti pemindahan.
Netanyahu kemudian mengeluarkan pernyataan bahwa ia telah bertemu dengan Eduardo Bolsonaro, yang mengatakan kepadanya bahwa mereka "berkomitmen untuk memindahkan kedutaan besar Brazil ke Yerusalem pada 2020." Presiden AS Donald Trump merusak kesepakatan dunia dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada akhir 2017 dan memindahkan kedutaan besar AS di wilayah itu pada Mei.
Mayoritas negara besar dunia menyebutkan status kota tersebut harusnya diputuskan sebagai bagian dari proses perdamaian dengan rakyat Palestina.