Rabu 18 Dec 2019 06:46 WIB

Singapura Dinilai Ideal untuk Belajar Bahasa Asing

Singapura mengubah paradigma pendidikan menjadi berorientasi holistik.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nur Aini
Salah satu sudut Kota Singapura.
Foto: AP
Salah satu sudut Kota Singapura.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Penguasaan bahasa asing bisa menjadi salah satu kunci kesuksesan akademik juga karier. Pakar pendidikan Arief Rachman mengungkapkan bahwa Singapura menjadi salah satu tempat yang ideal untuk mempelajari dan memperdalam bahasa asing.

“Saya pernah belajar di Singapura dan di sana ada institusi regional untuk pembelajaran bahasa asing dengan mengambil guru dari berbagai negara. Karena belajar bahasa asing sastra berbeda dengan belajar bahasa asing untuk studi," kata dia, Selasa (17/12).

Baca Juga

Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO itu menyatakan, karakter pendidikan dan budaya di Singapura juga sangat kompetitif. Walhasil, sistem pendidikan dan sumber daya manusianya cenderung lebih unggul.

“Di Singapura, masyarakatnya berkarakter pekerja keras karena ketatnya persaingan. Kalau tidak terlalu ahli, akan terlempar. Beda dengan Indonesia," kata Arief.

Sementara itu, Tatiana Gromenko pendiri Singapore Guide Book (SGB), platform informasi tentang Singapura, mengatakan bahwa sejauh ini Singapura memang menjadi destinasi pendidikan favorit bagi calon-calon mahasiswa dari Indonesia. Faktor yang mendorong tingginya minat untuk belajar di negara tersebut selain karena kedekatan geografis juga karena kualitas kampusnya.

“Tentu di Indonesia banyak kampus-kampus yang berkualitas. Singapura bisa melengkapi bidang studi yang di Indonesia belum ada, sebagaimana warga Singapura juga bisa belajar di Indonesia untuk bidang-bidang yang memang tidak ada studi kasusnya di Singapura," kata dia.

Tatiana mencontohkan bidang geologi, di mana Indonesia banyak memiliki gunung-gunung vulkanik yang bisa dijadikan objek penelitian. Sebaliknya, Singapura bisa menjadi referensi mahasiswa Indonesia untuk belajar tentang robotik yang memang sudah ada industrinya di sana.

Singapura tahun lalu telah mengubah paradigma pendidikannya dari berorientasi akademik menjadi berorientasi holistik sehingga akan membawa perubaham mendasar yang signifikan untuk masa depan negara kota tersebut.

“Adanya kebijakan itu membuat siswa dan orang tua tidak lagi berkompetisi mengejar kesempurnaan akademis, namun lebih kepada interaksi sosial dan kompetensi dalam mengambil keputusan. Saya kira ini sangat menarik bagi mahasiwa negara lain untuk belajar di sini,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement