REPUBLIKA.CO.ID, VIENNA -- Penyelidikan mengungkapkan akademi balet bergengsi di Vienna State Opera mendorong siswa-siswa mereka untuk merokok demi menjaga berat badan. Komisi khusus menyelidiki klaim yang menyatakan akademi tersebut membahayakan kesehatan siswa.
Klaim itu menyebutkan penari muda ditempa dengan latihan yang sangat keras. Kepala komisi khusus Susanne Reindl-Krauskopf mengatakan para siswa dipanggil berdasarkan nama depan dan ukuran baju mereka.
"Jelas anak-anak dan remaja tidak terlindungi dari diskriminasi, pengabaian, dan efek negatif medis," kata laporan komisi tersebut seperti dilansir BBC, Rabu (18/12).
Laporan itu juga menyebutkan beban latihan sangat tidak terkenali. Menurut komisi latihan yang dilakukan para siswa 'dapat membahayakan nyawa mereka'.
Dalam tanggapannya Vienna State Opera mengatakan mereka telah memotong jumlah penampilan siswa. Mereka juga akan mempelajari laporan tersebut sebelum memberikan tanggapan penuh.
Akademi itu didirikan pada 1771, salah satu sekolah balet paling bergengsi di Eropa. Banyak alumninya yang kini bekerja di perusahaan pertunjukan besar seperti The Royal Ballet, Inggris dan New York American Ballet Theater.
Skandal tersebut mencuat pada April ketika surat kabar Austria, Falter mempublikasi investigasi terhadap akademi tersebut. Dalam laporannya, Falter mengklaim beberapa siswa dipukul dan terluka.
Laporan Falter juga menyebut beberapa siswa diejek karena penampilan fisiknya. Menteri Budaya Austria Alexander Schallenberg sudah menyerukan tindakan untuk menyelesaikan isu ini.