Rabu 18 Dec 2019 15:15 WIB

Erdogan Apresiasi Perhelatan Forum Pengungsi Global

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan apresiasi penyelenggaraan Global Refugee Forum

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengapresiasi penyelenggaraan Global Refugee Forum. Ilustrasi.
Foto: AP Photo/Richard Drew
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengapresiasi penyelenggaraan Global Refugee Forum. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengapresiasi penyelenggaraan Global Refugee Forum di Jenewa, Swiss, Selasa (17/12). Dia berharap forum tersebut menghasilkan sebuah solusi untuk mengatasi krisis pengungsi dunia.

Saat menghadiri forum itu, Erdogan menyajikan buku bertajuk Safe Harbour Turkey’s Call to the World: Cooperation for Refugees kepada para kepala negara yang hadir dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Dalam buku tersebut diuraikan bagaimana upaya Turki menampung para pengungsi Suriah.

Baca Juga

Turki adalah negara yang menampung pengungsi terbesar di dunia. Jumlahnya lebih dari tiga juta orang dan sebagian besar berasal dari Suriah. Erdogan mengungkapkan, pada Oktober lalu negaranya menggelar operasi militer di wilayah perbatasan Turki-Suriah untuk memerangi pasukan Kurdi.

Selain mengamankan perbatasannya, operasi militer itu juga bertujuan untuk memukimkan kembali para pengungsi Suriah. Menurut Erdogan, sebanyak 371 ribu pengungsi telah secara sukarela dimukimkan kembali di Suriah.

Erdogan mengungkapkan dalam waktu dekat jumlah pengungsi Suriah yang dimukimkan kembali di negara asalnya mungkin dapat meningkat menjadi satu juta orang. Kendati demikian, dia tetap meminta bantuan internasional untuk menangani gelombang pengungsi Suriah ke Turki.

"Kita perlu menemukan formula untuk memungkinkan para pengungsi (Suriah) yang melakukan perjalanan ke Turki untuk dimukimkan kembali di tanah air mereka," kata Erdogan dikutip laman Aljazirah.

Direktur Komunikasi Turki Fahrettin Altun mengatakan saat ini dunia dihadapkan dengan krisis migrasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. "Hanya dalam tujuh tahun terakhir lebih dari 20 ribu orang, kebanyakan dari mereka wanita dan anak-anak, telah kehilangan nyawa mereka di Mediterania. Dunia harus berhenti mengabaikan tubuh manusia yang terbawa ke pantai kita!" kata dia melalui akun Twitter pribadinya dikutip laman Anadolu Agency.

Altun mengatakan meskipun saat ini Turki menjadi negara yang paling banyak menampung pengungsi, hal tersebut tak dapat dijadikan solusi. "Komunitas internasional perlu menemukan solusi yang akan menjaga pengungsi di dalam negara mereka dan memungkinkan kembalinya pengungsi yang saat ini berada di luar negara asal mereka dengan menciptakan zona aman," ujarnya.

Saat membuka Global Refugee Forum, Guterres meminta negara-negara mengambil tanggung jawab bersama untuk menampung dan merawat pengungsi. Sebab saat ini 80 persen pengungsi dunia tinggal di negara-negara miskin dan berkembang. "Ini adalah momen untuk membangun respons yang lebih adil terhadap krisis pengungsi melalui pembagian tanggung jawab," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement