Kamis 19 Dec 2019 04:08 WIB

Kisah Orang Tua yang Bayinya Meninggal di Penitipan Anak

Bayi dari pasutri di Sydney meninggal misterius di tempat penitipan anak

Rep: Puti Almas/ Red: Christiyaningsih
Bayi dari pasutri di Sydney meninggal misterius di tempat penitipan anak. Ilustrasi.
Foto: Republika/Prayogi
Bayi dari pasutri di Sydney meninggal misterius di tempat penitipan anak. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY — ‘Apa yang terjadi?’ menjadi pertanyaan yang tak kunjung terhenti dari pikiran pasangan suami istri di Sydney, Australia bernama Jozef Maragol dan Anet Eyvazians. Keduanya merasa begitu sedih dan hancur dengan kepergian sang putri, Arianna Maragol yang baru berusia 16 bulan.

Menurut laporan, Arianna meninggal saat berada di childcare atau tempat penitipan anak bernama Berry Patch pada 24 Agustus 2018. Pada hari itu, Jozef dan Anet menitipkan gadis kecil mereka seperti biasa pada pukul 09.00 waktu setempat.

Baca Juga

Setelah melepas Arianna, Anet mengatakan masih melihat aplikasi Berry Patch yang memungkinkan para orang tua melihat kegiatan anak-anak mereka selama berada di tempat penitipan. Termasuk waktu-waktu saat buah hatinya sedang makan, tidur siang, dan bermain. Saat itu, semuanya masih baik-baik saja.

Hingga kemudian, pada pukul 12.05 Jozed mendapat telepon dari Berry Patch yang mengatakan bahwa Arianna tiba-tiba tidak merespons. Bersama dengan Anet, keduanya seketika langsung pergi membawa putri mereka ke rumah sakit anak Westmead.

Namun, saat tiba di rumah sakit, Arianna dinyatakan telah tiada. Anet mengatakan betapa terkejutnya ia dan suaminya melihat anak mereka sudah dalam keadaan tak bernyawa.

“Bagaimana ini bisa terjadi? Saya baru saja menelpon (Berry Patch) tidak lama sebelum berita itu datang dan mereka berkata dia (Arianna) baik-baik saja,” ujar Anet dilansir New Zealand Herald, Rabu (18/12).

Menurut Anet, suhu Arianna di pagi hari sempat sedikit tinggi dan membuatnya memberikan obat turun panas. Namun, selain itu, putrinya dalam keadaan sangat normal, bahkan masih terlihat ceria dan aktif saat dibawa ke tempat penitipan anak dan tiba di sana.

“Ia terlihat sama seperti setiap harinya saat tiba di sana,” kata Jozed.

Kebingungan yang datang membuat Jozed dan Anet berharap hasil otopsi putri mereka bisa memberikan jawaban penyebab kematian itu. Namun, hasilnya adalah temuan yang tidak meyakinkan, membuat apa yang terjadi sebenarnya pada Arianna tidak bisa dipastikan, sehingga pasangan ini memiliki lebih banyak pertanyaan.

Menurut pemeriksaan yang dilakukan pada 24 Agustus, seperti diungkapkan oleh pengacara yang mewakili Berry Patch ada sesuatu yang tidak sesuai. Berdasarkan standar pengasuhan anak yang ditetapkan oleh Otoritas Pendidikan dan Perawatan Anak Australia, para staf di tempat penitipan anak harus selalu berada dalam jarak pandang dan pendengaran yang dekat termasuk saat anak-anak sedang tidur dan beristirahat sehingga pernapasan dan hal tidak wajar dapat terpantau.

Kebijakan internal Berry Patch menyatakan setiap anak harus dipantau setiap 10 menit. Namun, di hari itu, Arianna tidak diperiksa secara teratur di rentang waktu itu, bahkan sekali kondisinya dipantau dalam jarak waktu 30 menit.

Hingga saat ini, tempat penitipan anak yang bersangkutan masih menolak untuk menjawab pertanyaan tentang apa yang terjadi pada 24 Agustus 2018. Dari pernyataan Berry Patch sebelumnya, ada kemungkinan Arianna mengalami kondisi medis yang terkait dengan kematiannya.

Hingga saat ini, Jozef dan Anet mengatakan masih merasa sangat sedih. Keduanya juga selalu mengenakan bros kupu-kupu untuk mengenang anak pertama mereka yang selalu terlihat ceria. "Arianna adalah anak pertama kami. Ia adalah gadis kecil yang cantik, bahagia, pintar, dan penuh perhatian," ungkap Anet.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement