REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pangeran Charles dijadwalkan akan mengunjungi wilayah Palestina yang diduduki dan Israel untuk pertama kalinya pada Januari 2020 mendatang. Hal tersebut diumumkan oleh Clarence House dalam sebuah pernyataan pada Rabu (18/12).
Dilansir di laman Middle East Monitor, Kamis (19/12), atas nama pemerintah Inggris, Prince of Wales akan bertemu Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Tepi Barat. Di situ, pewaris takhta Inggirs akan membuat kesepakatan.
Pangeran Charles akan melakukan perjalanan selama lima hari pada akhir Januari. Lawatannya diimulai di Amman, ibu kota Yordania, dan berakhir di Yerusalem.
"Saya senang bahwa Prince of Wales telah menerima undangan Presiden Abbas untuk berkunjung di Tahun Baru," ujar Konsul Jenderal Inggris, Philip Hall OBE, mengomentari pengumuman itu.
Kunjungan ini akan dibangun berdasarkan kunjungan Pangeran William pada 2018 lalu. Kunjungan ini memungkinkan Pangeran untuk menambah banyak hubungan hangat dan lama yang dia nikmati di seluruh dunia Arab.
Charles adalah putra tertua Ratu Elizabeth II dan yang pertama di garis takhta. Dia juga telah diundang oleh Presiden Israel Reuven Rivlin untuk bergabung dengan delegasi yang menghadiri World Holocaust Forum selama kunjungannya pada akhir Januari. Disebutkan juga bahwa dia tidak akan ditemani oleh istrinya Camilla, Duchess of Cornwall.
Charles akan menghadiri acara yang menghadirkan 200 orang yang selamat dari Holocaust di Auschwitz-Birkenau di Polandia pada tanggal 27 Januari untuk menghormati Hari Peringatan Holocaust Internasional. Bersama dengan puluhan pemimpin dunia lainnya, Charles akan menghadiri Forum Holocaust Dunia ke-5 pada 23 Januari, di Israel.
Sejauh ini, peserta yang terkonfirmasi hadir antara lain presiden Rusia, Prancis, Jerman, Italia dan Austria, serta raja-raja Spanyol dan Belgia, dan banyak pejabat senior lainnya. Charles terakhir mengunjungi Yerusalem pada 2016 untuk menghadiri pemakaman mantan Presiden Shimon Peres atas nama Ratu Elizabeth II.
Charles juga mewakili Sang Ratu saat pemakaman mantan Perdana Menteri Yitzhak Rabin pada 1995. Tahun lalu, Pangeran William, putra Charles, melakukan kunjungan ke Tepi Barat dan Israel selama tur di Timur Tengah. Pada kesempatan itu, dia mengunjungi Dome of the Rock, Aasjid al Aqsa, Gereja Makam Suci, dan Tembok Barat. Dia juga berpidato di hadapan warga Israel dan Palestina dalam resepsi terpisah di Tel Aviv dan Yerusalem.