Jumat 20 Dec 2019 06:29 WIB

Tersangka Penusukan di Riyadh Orang Suruhan Alqaidah Yaman

Pelaku pnusukan di Riyadh pada 11 November dikabarkan orang suruhan Alqaidah Yaman.

Saudi telah membuka diri terhadap dunia hiburan internasional (Ilustrasi). Insiden penusukan terjadi saat pertunjukan drama musikal oleh teater asing di Riyadh pada 11 November lalu.
Foto: AP/Amr Nabil
Saudi telah membuka diri terhadap dunia hiburan internasional (Ilustrasi). Insiden penusukan terjadi saat pertunjukan drama musikal oleh teater asing di Riyadh pada 11 November lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Seorang pria yang menusuk tiga pemain teater asing dalam sebuah pertunjukan drama musikal di Ibu Kota Riyadh, Arab Saudi, pada November lalu dikabarkan merupakan orang yang disuruh oleh Alqaidah di Yaman. Hal itu disampaikan stasiun TV pemerintah, Kamis, tanpa mengutip bukti.

Lembaga penyiaran itu memastikan bahwa persidangan tersangka penyerang, yang sebelumnya hanya diidentifikasi sebagai warga negara Yaman berusia 33 tahun, telah dimulai. Penusukan pada 11 November terjadi di Taman Raja Abdullah, salah satu lokasi yang menyajikan festival hiburan, yang menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk membuka masyarakat Saudi dan melakukan diversifikasi ekonomi dari ketergantungan minyak.

Baca Juga

Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran akan adanya reaksi keras di negara Muslim ultra-konservatif terhadap reformasi sosial yang diterapkan oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman, termasuk mencabut larangan mengemudi bagi perempuan, pemisahan gender, dan hiburan masyarakat. Korban penusukan, dua pria dan seorang perempuan, mengalami luka lecet dan dalam kondisi stabil seusai mendapat perawatan medis, menurut laporan media pemerintah pada saat itu.

Arab Saudi melakukan intervensi dalam perang saudara Yaman pada 2015 melawan Al Houthi dukungan Iran. Koalisi militer dukungan AS yang dipimpinnya juga melakukan sejumlah operasi terhadap Alqaidah cabang Yaman yang dikenal Alqaidah di Semenanjung Arab (AQAP).

sumber : Antara, Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement