REPUBLIKA.CO.ID, MACAU -- Presiden Xi Jinping mengatakan, China tidak akan pernah membiarkan negara asing menganggu wilayah khusus Hong Kong dan Macau. Hal itu dia sampaikan dalam upacara yang menandai peringatan 20 tahun penyerahan Macau kepada pemerintah China.
"Saya harus menekankan, karena Hong Kong dan Makau kembali ke tanah air (China), maka jika berurusan dengan dua urusan Daerah Administratif Khusus ini sepenuhnya menjadi urusan dalam negeri China dan bukan urusan bisnis pasukan asing. Kami tidak akan membiarkan pihak eksternal menganggu urusan dalam negeri kami," ujar Xi.
Xi mengatakan, patriotisme Makau merupakan kunci keberhasilan formula pemerintaha, 'satu negara, dua sistem'. Xi menegaskan, China tidak akan goyah dalam mempertahankan kedaulatannya.
"Keinginan pemerintah hCina dan rakyat China untuk menjaga kedaulatan nasional, keamanan, dan minat terhadap pembangunan sangat kuat. Langkah maju peremajaan bangsa China tidak bisa dihentikan," kata Xi.
Dalam pidatonya, Xi membandingkan Macau dengan Hong Kong. Dia mengaku senang karena Macau telah menerapkan undang-undang keamanan nasional. Sementara, Hong Kong tidak memiliki undang-undang tersebut karena oposisi yang meluas.
"Penduduk Macau menikmati hak berdasarkan hukum, kebebasan di salah satu kota teraman di dunia, di mana orang secara rasional menyatakan pandangan yang berbeda," ujar Xi.
Lebih dari setengah populasi Macau yang berjumlah 620 ribu jiwa berimigrasi dari China dalam beberapa dekade terakhir. Hal itu menumbuhkan lebih banyak kedekatan dengan China daratan ketimbang di Hong Kong, yang sebagian besar penduduknya lahir dan tumbuh di wilayah tersebut. Xi berharap, Macau dapat membangun lebih banyak asosiasi patriotik untuk pemerintahan yang sempurna, serta memastikan stabilitas dan kemakmuran.