Senin 23 Dec 2019 12:21 WIB

Australia Bersiap Hadapi Kondisi Buruk Akibat Cuaca Ekstrem

Australia bersiap menghadapi kondisi memburuk akibat kebakaran hutan ekstrem

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Kebakaran Cuddle Creek membakar lahan Woodside di Adelaide Hills in Adelaide, Australia, Jumat (20/12). Australia bersiap menghadapi kondisi memburuk akibat kebakaran hutan ekstrem. Ilustrasi.
Foto: Kelly Barnes/EPA-EFE
Kebakaran Cuddle Creek membakar lahan Woodside di Adelaide Hills in Adelaide, Australia, Jumat (20/12). Australia bersiap menghadapi kondisi memburuk akibat kebakaran hutan ekstrem. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Australia bersiap menghadapi kondisi memburuk akibat kebakaran hutan ekstrem pascaliburan Natal. Selama akhir pekan lalu, kebakaran hutan telah menghancurkan sekitar 180 rumah dan menewaskan satu orang.

Salah satu korban selamat dari kebakaran ekstrem tersebut adalah Potter Steve Harrison (67 tahun). Ia tinggal di kota Balmoral, sebelah barat daya Sydney. Di tengah peringatan suhu yang semakin meningkat dan potensi kebakaran hutan yang meluas, Harrison memilih untuk tetap tinggal demi mempertahankan properti miliknya.

Baca Juga

Pada Ahad (22/12) lalu, Horrison berubah pikiran dan berencana untuk pergi meninggalkan rumahnya. Namun, dia terlambat. Kobaran api telah menyambar rumah dan lingkungan di sekitarnya.

"Saya berlari ke ute (truk) saya, tetapi kebun saya sudah terbakar. Jalan masuk juga terbakar sehingga saya tidak bisa mengungsi," ujar Harrison kepada Australian Broadcasting Corp.

Harrison mengatakan dia telah mempersiapkan tempat persembunyian di bagian belakang rumahnya untuk berlindung dari kobaran api. Dia melengkapi tempat persembunyiannya dengan alat pemadam kebakaran, satu ember air, botol air minum, dan selimut tahan panas, "Aku bisa (mati) jika aku tidak memikirkan rencana B," ujar Harrison.

Perdana Menteri Negara Bagian New South Wales (NSW) Gladys Berejiklian mengatakan kota Balmoral memiliki penduduk sebanyak 400 jiwa dan 150 rumah. Hampir seluruh rumah di kota tersebut hancur terbakar.

Australia membukukan rekor suhu lebih dari 41 derajat Celcius pekan lalu ketika gelombang panas menyapu seluruh negara itu. Akibatnya, Australia mengalami kekeringan yang berlangsung lama. Dinas Pemadam Kebakaran NSW mencatat, hampir 100 kebakaran terjadi di negara bagian tersebut.

"Kondisinya sudah mulai mereda. Para kru akan melanjutkan pekerjaan mereka hari ini untuk mengidentifikasi dan memperkuat jalur penahanan (api), dengan kondisi yang menguntungkan dalam beberapa hari mendatang," ujar Dinas Pemadam Kebakaran NSW dalam sebuah pernyataan, Senin (23/12).

Biro Meteorologi memperkirakan suhu akan kembali meningkat di beberapa negara bagian pada akhir pekan ini. Suhu di Adelaide diperkirakan bisa mencapai 39 derajat Celcius. Di Adelaide Hills, sebanyak 86 rumah hancur dan sepertiga dari kebun anggur di kawasan itu berada di "zona burnout".

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement