REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pasukan khusus Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) melakukan latihan simulasi infiltrasi fasilitas musuh. Laporan tersebut dirilis melalui foto-foto militer AS pada Senin (23/12).
Dalam foto yang dilaporkan Reuters, Komando Korsel dan AS melakukan latihan dengan menggerebek sebuah fasilitas dan menangkap seorang pria dengan tangan terikat di belakang. Peristiwa itu merupakan gambaran latihan pertempuran jarak dekat bersama bulan lalu di sebuah pangkalan militer AS di kota Gunsan, Korsel barat daya.
Surat kabar Chosun Ilbo, Korsel mengatakan, latihan itu dimaksudkan untuk mensimulasikan skenario untuk menangkap eksekutif Korea Utara. Potongan gambar tersebut berasal dari video yang telah dihapus oleh Pentagon. Gambar itu menunjukkan seorang pria berseragam militer mirip dengan Korut yang roboh akibat tembakan dari salah satu pasukan komando.
Seorang pejabat Korea Selatan mengatakan, latihan itu dirancang sebagai pelatihan operasi penyelamatan sandera. Latihan bersama sebagai bagian dari latihan kontra-terorisme yang dilakukan setiap tiga bulan oleh sekutu.
Rilis langka dari foto oleh Layanan Distribusi Informasi Visual AS datang menjelang batas waktu akhir tahun yang ditetapkan oleh Pyongyang bagi Washington. Kedua negara masih belum menemukan kata sepakat dalam pembicaraan nuklir.
Pyongyang sebelumnya menuduh AS dan Korut berupaya menggulingkan rezimnya dengan kebijakan bermusuhan. Sementara itu, Pyongyang menilai latihan militer bersama sebagai plot untuk menggulingkan kepemimpinannya dan latihan perang.
Korsel di pemerintahan sebelumnya merencanakan untuk meluncurkan unit khusus pada 2017. Pasukan itu ditugaskan untuk melumpuhkan komando utama Korut jika terjadi perang.