REPUBLIKA.CO.ID, MUMBAI -- Salah satu sutradara terkemuka, Anubhav Sinha meminta kepada tiga aktor papan atas Bollywood agar ikut menyuarakan protes terhadap undang-undang kewarganegaraan, yang telah memicu sejumlah kerusuhan di beberapa negara bagian India. Kekerasan dan badai politik telah menimbulkan dilema bagi industri film India yang didominasi oleh sutradara dan kru film Muslim.
Sejumlah tokoh telah angkat bicara menentang undang-undang kewarganegaraan. Namun, tidak satu pun dari tiga bintang film papan atas Bollywood seperti Aamir Khan, Salman Khan, dan Shah Rukh Khan yang membuat pernyataan kepada publik terkait undang-undang itu. Apalagi, ketiga aktor Bollywood itu diketahui merupakan Muslim.
“Ketiga aktor dan penggemar mereka ini adalah sesuatu yang lain. Satu kata dari mereka dapat mempengaruhi jutaan orang," ujar Sinha kepada Reuters.
Sinha mengaku tidak mempermasalahkan pendapat apa pun yang dilontarkan dari ketiga aktor top Bollywood tersebut. Hanya saja, kontribusi suara mereka dalam kegaduhan undang-undang kewarganegaraan cukup berpengaruh bagi publik.
"Saya mengerti mengapa mereka mungkin tidak bisa berbicara. Saya tidak menyalahkan mereka. Saya tidak mengatakan, mereka harus setuju dengan saya atau orang lain. Pendapat mereka bisa saja berbeda," kata Sinha.
Kritikus film dan jurnalis, Rajeev Masand mengatakan, budaya di dalam industri Bollywood sangat berbeda dengan Hollywood. Menurutnya, kritik terhadap pemerintah yang dilontarkan oleh para aktor atau aktris Hollywood adalah hal yang biasa. Sementara, di industri Bollywood ada ketakutan apabila mereka mengkritik pemerintah maka akan ditangkap.
"Di Amerika, (Presiden Donald) Trump tidak dapat menggunakan kekuatan pemerintah untuk mengejar aktor yang tidak sependapat dengannya, tetapi di sini, ketakutan itu sangat banyak di sana," kata Masand.
Perdana Menteri Narendra Modi kerap tampil di publik bersama tokoh industri film Bollywood. Para kritikus mengatakan, industri Bollywood memproduksi film-film yang mendekati dukungan politik terhadap pemerintahan Modi. Diketahui, tiga film yang mengangkat tentang Modi telah dirilis pada tahun ini. Salah satunya yakni film biografi berjudul, "PM Narendra Modi".
Shah Rukh Khan diketahui merupakan alumni Universitas Jamia Millia di New Delhi. Para mahasiswa di universitas tersebut menyatakan, bungkamnya Shah Rukh Khan ibarat sebuah pengkhianatan terhadap almamaternya.
"Seseorang seperti dia diam saja. Ini tidak dapat diterima," ujar seorang mahasiswa sastra, Zoya Nadeem Azmi.