REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pejabat darurat Rusia mengatakan enam orang terluka setelah helikopter penumpang melakukan pendaratan darurat di Siberia pada Rabu (25/12) pagi. Pendaratan itu harus dilakukan karena berhadapan dengan badai salju.
Helikopter Mi-8 dengan 21 penumpang dan tiga anggota awak terperangkap dalam badai salju setelah lepas landas di desa Baykit. Pejabat dari cabang lokal Kementerian Darurat Rusia menyatakan, helikopter jatuh saat mendarat dan tornado salju dilaporkan menjadi alasan di balik kejadian itu.
"Menurut informasi awal, Mi-8 seharusnya melakukan penerbangan dari Baykit ke ladang Yurubchensk," kata seorang perwakilan layanan darurat wilayah dikutip oleh kantor berita Rusia Sputnik.
Laporan awal menyatakan, pendaratan yang tidak mulus akhirnya melukai dua penumpang dan satu anggota awak. Atas luka yang diderita, ketiganya telah mendapatkan perawatan di rumah sakit, tetapi pembaruan menyatakan korban terluka bertambah.
"Enam orang terluka. Empat dari mereka sedang diperiksa oleh dokter, dua lainnya sedang menjalani operasi. Kondisi semua yang terluka dinilai sedang, sebagian besar mereka mengalami patah tulang," kata seorang wakil dari departemen regional Kementerian Kesehatan.
Mi-8, kode nama Hip dari NATO, adalah helikopter turbin ganda yang dirancang di Uni Soviet dan banyak digunakan di Rusia sebagai pesawat angkut. Pendaratan bermasalah dan insiden lain yang melibatkan helikopter Mi-8 telah menjadi hal biasa di Rusia dalam beberapa bulan terakhir ini.