REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH— Pelajar dari berbagai belahan dunia menikmati pengalaman hidup di kerajaan Arab Saudi. Mereka berkesempatan untuk menjelajahi negara tersebut.
Seperti salah satu pelajar dari Italia, Elisa Grassi (23). Grassi mengaku telah jatuh cinta dengan Arab Saudi setelah kedatangannya di tahun lalu. Kini, dia berkesempatan untuk mengambil beasiswa di King Abdullah University for Science and Technology (KAUST).
Grassi mengambil gelar master di KAUST dengan jurusan bioteknologi. Kepada Arabnews, dia mengatakan, pandangannya terhadap Saudi sebagai tempat reformasi yang signifikan.
“Kita tidak bisa menyangkal jika kebiasaan di sini berbeda dengan kebiasaan di Eropa. Tetapi, saya bisa melihat adanya perbedaan kebiasaan di sini pada tahun lalu dengan yang sekarang,” jelas Grassi.
Suatu hari saat berkunjung ke tempat bersejarah di Jeddah, al-Balad namanya, Grassi sangat senang bertemu dengan orang-orang yang ramah di sana. Mereka juga penasaran dengan kebudayaan di Italia. Grassi juga senang, ternyata wanita di sana tidak wajib lagi menggunakan abaya ketika keluar rumah.
Grassi menambahkan, dia akan mempromosikan negara itu agar dapat mengubah persepsi mereka tentang Timur Tengah. “Apa yang dipandang orang Eropa tentang Timur Tengah sangat berbeda dengan kenyataannya,” jelas Grassi.
Saat ini, lebih dari 60 Negara yang belajar di KAUST, di antaranya sudah pernah melakukan perjalanan di Arab Saudi.
Amnita Robles, pelajar PhD berusia 27 tahun, mengaku sering mengunjungi Riyadh dan Jeddah. Dia memandang kedua kota itu sangat positif.
“Saya telah menikmati keindahan Laut Merah, konser, restoran lezat, jajanan, dan masih banyak lagi,” jelas Robles.
Dia juga sudah membujuk keluarganya untuk menengoknya di Arab Saudi sekaligus menikmati pula kecantikan yang dihadirkannya.
Tak hanya Robles dan Grassi, ada pula Claudia Ponce, seorang pelajar asal Meksiko yang berusia 23 tahun. Meski dia belum menjelajahi Arab Saudi secara keseluruhan, dia mengaku akan kembali ke sana setelah dia lulus nanti.
Al-Syafi di Al Balad menjadi lokasi utama keberadaan Kedutaan Besar berbagai negara di Jeddah.
Ponce telah mengunjungi beberapa kota seperti Jeddah, Taif, gurun Khulais, dan bangkai kapal di lepas pantai Yanbu. Dia dikejutkan dengan perbedaan dari masing-masing kota tersebut. Padahal, jarak antarkota tidak begitu jauh.
“Itulah keindahan negara ini. Kita bisa menikmati laut, gurun, bunga, dan gunung. Dari semua yang pernah saya kunjungi, Yanbu adalah favorit saya. Rasanya luar biasa bisa menikmati ladang bunga di tengah negara yang dianggap sebagai gurun,” jelas Ponce.
Ponce menyarankan, bagi pengunjung yang akan datang ke Arab Saudi harus membawa kamera untuk mengabadikan momen yang menakjubkan. “Kita tidak hanya melihat pemandangan dan sejarah, tetapi juga bisa menikmati beragam kondisi geografis yang cantik, mencicipi makanan lezat, dan belajar tradisi yang menawan,” tutur dia.
Mulai September lalu, peraturan visa Arab Saudi saat ini, warga negara dari 49 negara akan menerima visa pada saat datang ke sana. Waktunya sekitar 90 hari.