Sabtu 28 Dec 2019 13:17 WIB

Enam Jenazah Korban Kecelakaan Helikopter Hawaii Ditemukan

Jenazah enam orang ditemukan setelah sebuah helikopter mengalami kecelakaan di Hawaii

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Christiyaningsih
Jenazah enam orang ditemukan setelah sebuah helikopter mengalami kecelakaan di Hawaii. (ilustrasi)
Foto: Reuters
Jenazah enam orang ditemukan setelah sebuah helikopter mengalami kecelakaan di Hawaii. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, HONOLULU - Jenazah enam orang telah ditemukan setelah sebuah helikopter mengalami kecelakaan di Hawaii. Helikopter itu jatuh di puncak gunung di pulau Kauai, Hawaii dalam tur ke salah satu garis pantai paling terjal dan terpencil.

Para pejabat mengatakan pada Jumat (27/12) bahwa tidak ada indikasi orang yang selamat. Kelanjutan pencarian orang terakhir yang belum ditemukan dan akan dilanjutkan di pagi hari tergantung pada cuaca. Mereka yang ditemukan belum diidentifikasi dan keluarga mereka diberitahu, kata pihak berwenang dilansir di AP News, Sabtu (28/12).

Baca Juga

Pencarian dimulai untuk helikopter yang membawa pilot dan enam penumpang dari dua keluarga setelah dilaporkan terlambat Kamis (26/12) malam dari tur di Pantai Na Pali Kauai. Dua penumpang diyakini di bawah umur, kata Coast Guard. Medan curam, visibilitas rendah, laut berombak, dan hujan telah mempersulit pencarian.

Perusahaan helikopter, yang diidentifikasi sebagai Helikopter Safari, menghubungi Coast Guard sekitar pukul 18.00 pada Kamis (26/12). Pihak perusahaan mengatakan helikopter itu sudah lewat waktu sekitar 30 menit.

Menurut laporan awal, pilot mengatakan tur itu meninggalkan daerah Waimea Canyon, yang dikenal sebagai Grand Canyon of the Pacific sekitar pukul 16.40. Polisi Kauai menyebut itu merupakan kontak terakhir dengan helikopter.

Eurocopter AS350 memiliki pemancar locator darurat elektronik tetapi tidak ada sinyal yang diterima. "Perangkat pelacak dirancang untuk diaktifkan ketika sebuah pesawat jatuh," kata juru bicara Administrasi Penerbangan Federal (FAA) Ian Gregor.

FAA mengharuskan pelacak untuk dapat menahan dampak. Namun, dimungkinkan bagi perangkat untuk berhenti bekerja dalam kecelakaan ekstrem.

Gregor mengatakan agen sedang melihat catatan keamanan perusahaan tetapi kemungkinan tidak akan memiliki laporan lengkap hingga Senin.  Kecelakaan ini sedang diselidiki bersama dengan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB).

Anggota Dewan dari Hawaii, Ed Case, mengutip kecelakaan fatal selama bertahun-tahun. Dia menyalahkan FAA karena tidak menganggap serius upaya peningkatan keselamatan NTSB dan industri karena tidak mengatur sendiri mengenai keselamatan. "Nyawa tak bersalah membayar harganya," kata Case.

FAA mengatakan pihaknya melakukan pengawasan acak dan teratur pada semua operator tur udara Hawaii dan memastikan perusahaan mengatasi masalah apapun. Gregor mengatakan agensi tidak memiliki kekhawatiran tentang industri di seluruh negara bagian tersebut.

Basis data kecelakaan penerbangan NTSB mencantumkan sembilan tabrakan penerbangan wisata helikopter Hawaii dalam 10 tahun terakhir, termasuk tiga dengan korban jiwa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement