Ahad 29 Dec 2019 07:36 WIB

Kim Jong-un Kumpulkan Petinggi Partai Bahas Tenggat Waktu AS

Pyongyang telah berulang kali meminta Washington untuk memenuhi tenggat akhir tahun.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump bertemu di Panmunjong di Zona Demiliterisasi (foto diambil pada 30 Juni 2019).
Foto: Korean Central News Agency/Korea News Service via AP
Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump bertemu di Panmunjong di Zona Demiliterisasi (foto diambil pada 30 Juni 2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un mengadakan pertemuan dengan pejabat partai pada Sabtu (28/12). Pertemuan itu untuk membahas masalah kebijakan penting menjelang tenggat waktu akhir tahun yang diberikan kepada Amerika Serikat (AS).

Laporan kantor berita Korut KCNA menyatakan, Kim selaku ketua Partai Buruh Korea (WPK) yang berkuasa memandu sesi pertama rapat pleno. Pembukaan itu membahas hal-hal penting yang timbul dalam pembangunan dan kegiatan partai dan dalam pembangunan negara dan pertahanan nasional.

Baca Juga

"Orientasi langsung dari perjuangan WPK dan negara dan isu-isu kebijakan penting untuk kemenangan baru dalam revolusi kita di bawah ini diangkat sebagai agenda pertemuan paripurna," kata KCNA.

KCNA tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang pembahasan dari pertemuan itu. Namun, pertemuan itu akan terus dilanjutkan.

Pertemuan pleno dilakukan seminggu setelah Pyongyang mengadakan Rapat Militer Pusat Partai Buruh untuk membahas peningkatan kemampuan militer negara. Sedangkan, awal bulan ini, Korut kan mengadakan sidang paripurna dari partai yang berkuasa.

Rapat itu membahas dan memutuskan masalah-masalah penting karena perubahan situasi di dalam dan luar negeri, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Pyongyang telah berulang kali meminta Washington untuk memenuhi tenggat akhir tahun. Mereka meminta AS menawarkan inisiatif baru untuk mengatasi perbedaan atas program senjata nuklir Korut.

Korut pun memperingatkan Washington atas kegagalan untuk memenuhi harapan Pyongyang dapat mengakibatkan hadiah Natal yang tidak diinginkan pada awal bulan Desmember. Menanggapi peringatan Korut, Presiden AS Donald Trump mengatakan siap untuk berurusan dengan hadiah Natal di tengah kekhawatiran AS pada pekan lalu.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement