REPUBLIKA.CO.ID, WEST PALM BEACH -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump retweet, tetapi lalu menghapus cicitan yang memuat nama whistleblower atau pembocor rahasia yang mengakibatkan ia dimakzulkan House of Representative. Pada Jumat (27/12) tengah malam Trump retweet cicitan akun yang bernama @Surfermom77.
Akun tersebut mengklaim sebagai seorang perempuan bernama Sophia yang tinggal di Kalifornia. Akun itu menunjukkan tanda-tanda akun otomatis karena tingginya aktivitas yang tidak biasa dan foto profilnya diambil dari gambar di internet.
Unggahan tersebut sudah hilang di banyak halaman pengguna Twitter pada Sabtu (28/12) pagi yang mengindikasikan Trump sudah menghapus retweet tersebut. Walaupun, masih ditemukan di beberapa tempat termasuk akun yang mencatat setiap cicitan Trump.
Retweet tersebut muncul kembali pada Sabtu malam. Twitter mengatakan salah satu sistem mereka ada yang mati sehingga cicitan itu dapat dilihat sebagian pengguna tapi tidak pengguna yang lain.
Trump berulang kali mendukung upaya mengungkapkan pembocor rahasia yang mengeluhkan tekanannya kepada Ukraina. Tapi retweet tersebut pertama kalinya ia mencoba untuk mengungkapkan secara langsung nama pembocor rahasia kepada 68 juta pengikutnya di Twitter.
Pengungkapan nama pembocor rahasia yang bekerja di bidang intelijen itu dapat melanggar undang-undang perlindungan federal. Undang-undang itu didukung oleh kedua partai baik Demokrat maupun Republik.
Pada bulan Agustus pembocor rahasia itu mengajukan keluhan tentang percakapan telepon Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy. Keluhan itu memicu House yang dikuasai Partai Demokrat menggelar penyelidikan pemakzulan.
House sudah resmi memakzulkan Trump atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan dan menghalangi proses penyelidikan. Kini prosesnya berada di tangan Senat yang akan menggelar sidang pemakzulan tersebut.
Poin utama keluhan pembocor rahasia terkonfirmasi dalam kesaksian-kesaksian para diplomat dan pejabat karir pemerintah lainnya dalam rapat dengar pemakzulan yang digelar oleh House. Gedung Putih juga merilis transkrip pembicaraan Trump dan Zelenskiy yang terjadi pada 25 Juli lalu.
Dalam percakapan tersebut Trump meminta Zelenskiy untuk membantunya menyelidiki mantan Wakil Presiden dan calon kandidat presiden Joe Biden. Spekulasi siapa pembocor rahasia itu sudah menyebar berbulan-bulan di media sosial dan media-media kelompok konservatif.
Undang-undang perlindungan pembocor rahasia untuk melindungi identitas dan karir orang yang mengungkapkan kesalahan pejabat pemerintah. Media AS seperti kantor berita Associated Press biasanya tidak mengungkapkan nama pembocor rahasia.
Trump bersikeras ia tidak melakukan kesalahan apapun dalam berhubungan dengan Ukraina. Ia juga mengatakan pembocor rahasia itu membuat keluhan yang tidak perlu. Trump juga menyatakan ia memiliki hak untuk menghadapi pembocor rahasia dan memintanya untuk muncul ke hadapan publik.
Selama berbulan-bulan pendukung-pendukung kelompok konservatif berusaha mempublikasikan detail orang yang mereka klaim sebagai pembocor rahasia termasuk nama dan sejarah karir mereka. Trump sendiri semakin ingin mengungkapkan identitas pembocor rahasia itu.
Pada awal pekan ini Trump membagikan cicitan yang bertautan dengan artikel Washington Examiner. Artikel itu berisi nama orang yang diduga sebagai pembocor rahasia.
Akun Surfermom77 menggambarkan dirinya sebagai 'pendukung Trump 100 persen' dan warga Kalifornia. Akun itu memiliki hampir 79 ribu pengikut. Beberapa unggahan sebelumnya berisi kritikan terhadap Islam dan Barack Obama.
Akun itu memiliki ciri-ciri akun robot atau otomatis seperti foto profilnya foto seorang perempuan memakai baju formal yang tersedia di internet. Pada Sabtu kemarin foto itu sudah dihapus dan diganti dengan foto Trump.
Surfermom77 juga pernah menggunakan dua foto yang berasal dari internet. Aktivitas akun itu juga tidak biasa. Akun itu sudah mencicit sebanyak 170 ribu kali sejak aktif pada tahun 2013.
Menurut Chief Technology Officer VineSigh, Nir Hauser rata-rata akun itu mencicit sebanyak 72 kali dalam satu hari. VineSigh perusahaan teknologi yang melacak informasi palsu di internet.
"Ini bukan sesuatu yang sebagian besar manusia lakukan," kata Hauser.
Banyak akun robot yang menyebarkan informasi sederhana seperti foto kucing. Tapi juga banyak akun robot yang digunakan untuk menyebarkan berita bohong dan klaim yang memecah belah. Akun robot Rusia dituduh mendorong hasil pemilihan presiden AS 2016.