REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi membahas perkembangan terakhir di Libya dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron melalui telepon, Ahad (29/12). Sisi menegaskan kembali upaya Mesir untuk membantu memulihkan keamanan dan stabilitas di Libya.
Juru bicara Kepresidenan Mesir Bassam Radi mengatakan Sisi juga mendukung semua upaya untuk mengakhiri terorisme dan menghentikan campur tangan asing yang dapat memperburuk situasi. Di sisi lain Presiden Macron mengatakan bahwa Prancis akan terus bekerja dengan mitra internasional untuk menemukan solusi politik di Libya, serta mencapai kesepakatan yang akan memperkuat hubungan bilateral.
Sisi dan Macron juga membahas langkah kedua negara soal peningkatan kerja sama dan ikatan politik di antara kedua negara. Seperti diketahui, Mesir dan Prancis sama-sama pendukung Jenderal Khalifa Haftar, yang memerangi pemerintah Libya yang secara internasional dikenal dengan Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang diakui PBB, untuk menguasai ibu kota Tripoli.
GNA didukung oleh sejumlah besar milisi termasuk kelompok-kelompok yang terkait dengan al-Qaeda. Sementara Jenderal Haftar telah bersumpah untuk mengakhiri kekuasaan milisi.