Senin 30 Dec 2019 18:35 WIB

Hizbullah Lebanon Kecam Serangan Udara AS di Irak

Hizbullah mengecam serangan udara Amerika Serikat (AS) di Irak dan Suriah

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Hizbullah mengecam serangan udara Amerika Serikat (AS) di Irak dan Suriah. Ilustrasi.
Foto: Syrian Civil Defense White Helmets via AP, File
Hizbullah mengecam serangan udara Amerika Serikat (AS) di Irak dan Suriah. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Kelompok muslim syiah di Lebanon, Hizbullah, mengecam serangan udara Amerika Serikat (AS) di Irak dan Suriah. Hizbullah Lebanon menyebut serangan terhadap Kataib Hizbullah itu sebagai serangan terang-terangan terhadap kedaulatan, keamanan, dan stabilitas Irak.

Dalam pernyataannya pada Senin (30/12), Hizbullah yang didukung Iran mengkritik serangan AS tersebut. Menurut mereka Kataib Hizbullah turut membantu mengalahkan kelompok teroris ISIS di Irak.

Baca Juga

Di sisi lain Pemerintah Bahrain mendukung serangan udara terhadap Kataib Hizbullah itu. Di sisi lain Pemerintah AS sudah memperingatkan mungkin akan 'aksi tambahan' untuk mempertahankan kepentingan mereka di kawasan Irak dan Suriah.

Pemerintah AS mengatakan militer AS melakukan serangan udara terhadap milisi Kataib Hizbullah. Serangan itu sebagai respons atas kematian kontraktor sipil AS yang tewas dalam serangan roket di dekat pangkalan militer Irak.

Tidak lama serangan tersebut dilakukan. Presiden AS Donald Trump mengumpulkan penasihat keamanan nasionalnya di resort miliknya Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida.

"Kami tidak akan diam atas tindakan Republik Islam Iran yang membahayakan laki-laki dan perempuan Amerika," kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo usai rapat dengan Trump.

Pompeo, Menteri Pertahanan Mark Esper, dan Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley menghadiri rapat tersebut. Di ballroom resort mewah tersebut mereka mengomentari tentang serangan udara AS di Irak dan Suriah. 

"Kami membahas opsi lain yang tersedia dengannya, saya juga akan mencatat kami akan mengambil langkah tambah yang dibutuhkan untuk memastikan tindakan kami atas bela diri dan kami mencegah tindakan buruk lebih lanjut dari kelompok milisi atau dari Iran," kata Esper.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement