Senin 30 Dec 2019 22:20 WIB

Satu Petugas Pemadam Kebakaran Australia Meninggal

Anggota pemadam kebakaran Australia meninggal di tengah kebakaran hutan

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Anggota pemadam kebakaran Australia meninggal di tengah kebakaran hutan. Ilustrasi.
Foto: AAP Image/Dan Himbrechts/via REUTERS
Anggota pemadam kebakaran Australia meninggal di tengah kebakaran hutan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY - Seorang petugas pemadam kebakaran Australia meninggal dunia setelah truk pemadam yang ditumpanginya terguling karena terhempas angin kencang di tengah kebakaran hutan, Senin (30/12). Dua orang petugas pemadam yang berada di truk menderita luka bakar.

Petugas pemadam kebakaran pada truk pertama tengah bekerja memeadamkan api di sekitar 70 kilometer timur Albury, New South Wales (NSW). Sementara truk kedua yang juga bekerja melawan api yang sama terkena hempasan angin kencang dan penumpang di dalamnya terluka lalu dibawa ke rumah sakit.

Baca Juga

"Kami bersama dengan para keluarga pemadam kebakaran, teman, dan anggota brigade," kata pernyataan Rural Fire Service (RFS) NSW dilansir ABC News, Senin (30/12).

Sebanyak 11 peringatan darurat kebakaran diberlakukan di negara bagian Victoria. Diperkirakan, di sana akan menjadi wilayah yang terkena dampak sangat ekstrem dalam semalam. Sementara kebakaran juga mengancam Australia Selatan dan Tasmania.

Suhu di Penrith, bagian barat Sydney, diperkirakan akan mencapai 40 derajat Celcius hari ini dan 44 Celcius besok. Daerah regional juga diperkirakan akan bertambah panas hari ini dengan Wagga Wagga (42 derajat Celcius), Hay (44 derajat Celcius), dan Wentworth (45 derajat Celcius) di antara titik panas.

RFS sangat prihatin dengan "mega-blaze" atau kebakaran hutan besar-besaran di Gospers Mountain dan Green Wattle Creek yang telah mengelilingi Sydney. Biro Meteorologi mengatakan api yang bergerak melalui Australia tenggara berada dalam kondisi yang sulit.

Ada risiko petir kering serta angin kencang ketika massa udara panas mengendap di atas negara. "Udara panas itu keluar dari pusat Australia, ini sangat kering dan sayangnya kondisinya diperkirakan memburuk di New South Wales besok Selasa," kata Komisaris RFS Shane Fitzsimmons.

"Angin diprediksi menguat rata-rata menjadi 50, 60 kilometer per jam dan berpotensi melesat 70 hingga 80 kilometer per jam," ujarnya menambahkan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement