Kamis 02 Jan 2020 09:30 WIB

Layanan Internet di Kashmir Dibuka Secara Terbatas

Layanan internet di Kashmir dibuka untuk rumah sakit yang dikelola pemerintah.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Seorang polisi Kashmir berjaga di luar sebuah toko yang tutup di Srinagar, Kashmir yang dikuasai India, Kamis (22/8).
Foto: AP Photo/Mukhtar Khan
Seorang polisi Kashmir berjaga di luar sebuah toko yang tutup di Srinagar, Kashmir yang dikuasai India, Kamis (22/8).

REPUBLIKA.CO.ID, SRINAGAR -- Pemerintah India akan membuka kembali jaringan internet di Kashmir, setelah lima bulan ditangguhkan. Jaringan internet di semua rumah sakit yang dikelola pemerintah dan layanan jaringan telepon seluler akan dipulihkan mulai tengah malam, pada Rabu (1/12).

Juru bicara pemerintah Rohit Kansal mengatakan pada konferensi pers di Jammu mengatakan, jaringan internet akan kembali normal untuk fasilitas terbatas. Fasilitas yang mendapatkan kembali jaringan internet yakni mencakup semua rumah sakit yang dikelola pemerintah.

Baca Juga

"Pemulihan layanan SMS (pesan singkat) pasca-bayar dan internet ke rumah sakit adalah bagian dari upaya berkelanjutan pemerintah untuk menormalkan situasi," kata Kansal dilansir Anadolu Agency, Kamis (2/1).

Pemerintah India memblokade jaringan internet dan telekomunikasi ketika status istimewa Jammu dan Kashmir dicabut pada 5 Agustus. Penangguhan jaringan komunikasi itu merupakan yang terlama di dunia.

Beberapa waktu lalu, pemerintah telah membuka kembali jaringan komunikasi di beberapa daerah. Namun, akses layanan telepon prabayar, broadband, dan layanan internet seluler masih dibatasi di Kashmir.

Layanan SMS secara singkat dipulihkan bersama dengan ponsel pascabayar pada 14 Oktober tetapi ditutup setelah beberapa jam kemudian. Pemerintah mengatakan, penutupan dilakukan karena layanan telekomunikasi tersebut telah disalahgunakan untuk kegiatan subversif.

Pemerintah telah membuka kios internet di beberapa kantor, sehingga siswa dapat menyerahkan formulir pendaftaran dan orang-orang dapat memesan tiket. Kansal mengatakan, pemerintah mendirikan fasilitas internet di 900 titik yang dapat diakses oleh warga Kashmir.

"Sekitar 600 ribu orang seperti pelajar, operatur wisata, pengusaha dan kontraktor dapat mengakses fasilitas di 900 titik yang didirikan oleh pemerintah," ujar Kansal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement