Kamis 02 Jan 2020 13:51 WIB

Korea Utara Klaim Miliki Senjata Strategis Baru

Namun Kim memberi sinyal masih terbukanya ruang dialog antara Korea Utara dan AS.

Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un mengendarai seekor kuda putih di Gunung Paektu, Korut. Foto dirilis pada Rabu (16/10).
Foto: Korean Central News Agency/Korea News Service via AP
Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un mengendarai seekor kuda putih di Gunung Paektu, Korut. Foto dirilis pada Rabu (16/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pemimpin Korea Utama Kim Jong-un berencana melakukan pengembangan lanjutan program nuklir dan akan mengenalkan senjata yang disebutnya sebagai senjata strategis baru. Meski demikian, Kim memberi sinyal masih terbukanya ruang dialog antara Korea Utara dan AS.

Kim menggelar pertemuan empat hari bersama para pejabat Partai Buruh pekan ini. Pertemuan ini dilakukan guna merespons meningkatnya ketegangan antara Korea Utara dan AS setelah Washington tidak juga memberi respons atas permintaan Korea Utara memulai kembali negosiasi. Washington menyebut batas waktu yang ditentukan sebagai hal semu semata.

Baca Juga

Kantor berita Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) atau Korea Utara, KCNA, melansir, Kim menyatakan tak ada tempat lagi bagi Korea Utara untuk terikat pada moratorium sepihak dalam urusan uji coba bom nuklir dan misil balistik interkontinental (ICBM). Dalam pertemuan bersama para petinggi Partai Buruh, Kim menuduh AS membuat permintaan seperti gangster dan mempertahankan kebijakan agresif seperti tetap melakukan latihan militer bersama Korea Selatan serta tetap menjatuhkan sanksi.

Ia bersumpah akan melawan upaya yang menghambat pengembangan nuklir Korea Utara. Namun, skala dan kedalaman perlawanan itu akan dikoordinasikan dengan baik seiring sikap AS.

"Dunia akan menyaksikan senjata strategis baru yang DPRK miliki dalam waktu dekat," kata Kim seperti dilansir Reuters, Rabu (1/1). Korea Utara, Kim melanjutkan, akan secara konstan memperhatikan ancaman dari AS dan memastikan keamanan jangka panjang Korea Utara.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyatakan, AS akan sangat kecewa bila Kim membatalkan komitmen denuklirisasi. Pompeo juga berharap Kim mau memilih langkah damai dan ketenteraman dibandingkan konflik.

photo
Korea Utara (Korut) mengklaim berhasil menguji coba rudal balistik berbasis kapal selam atau submarine-launched ballistic missiles (SLBM) tipe terbaru. SLBM tipe terbaru bernama Pukguksong-3 itu diuji di perairan Teluk Wonsan di Laut Timur pada Rabu (2/10) pagi.

Dalam pernyataannya pada Selasa (31/12) di Amerika Serikat, Presiden AS Donald Trump mengeklaim ia memiliki hubungan baik dengan Kim dan percaya Kim menepati perkataannya sendiri. Kim, Trump melanjutkan, sudah menandatangani kesepakatan tentang denuklirisasi.

"Saya menyukainya (Kim), dia juga menyukai saya. Ia mewakili negaranya, saya mewakili negara saya. Kami melakukan apa yang harus kami lakukan," ucap Trump di resor miliknya, Mar-a-Lago, Florida.

Menteri Unifikasi Korea di Seoul menyatakan latihan militer bersama skala besar antara AS dan Korea Selatan sudah lama ditunda. Selain itu, perundingan tidak akan berguna jika Korea Utara masih berniat mengenalkan senjata strategis barunya.

Sebelumnya, Kim sempat menyatakan kemungkinan untuk mencari jalan lain jika Washington tidak memenuhi harapannya. Para petinggi militer AS menyatakan aksi Pyongyang bisa jadi termasuk menguji coba ICBM dan senjata nuklir. Sebagaimana diketahui, Korea Utara terakhir kali menguji coba ICBM pada 2017.

Pakar nonproliferasi Middlebury Institute of International Studies, Kalifornia, AS, Jeffrey Lewis, mengaku sangat sulit memprediksi langkah lanjutan Korea Utara. Namun, Korea Utara bisa jadi melakukan peluncuran ICBM dan menguji coba nuklir atmosferis.

Dosen kebijakan keamanan Korea National Defense University, Seoul, Korea Selatan, Jeong Han-beom, menilai Korea Utara akan tergesa-gesa melakukan langkah proaktif seperti menguji coba ICBM dan senjata nuklir. Pasalnya, hal itu berpotensi menggagalkan perundingan. n fuji pratiwi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement