Kamis 02 Jan 2020 17:20 WIB

Akhir Perpisahan 20 Tahun Ibu WNI dengan Putrinya di Saudi

Ibu WNI bertemu dengan sang putri warga Saudi setelah berpisah 20 tahun lalu.

Rep: MgRol 127/ Red: Nashih Nashrullah
Duta Besar Saudi untuk Indonesia, Esam Abid al-Thagafi bertemu dengan ibu WNI yang terpisah dengan anaknya di Arab Saudi 20 tahun.
Foto: Dok Istimewa
Duta Besar Saudi untuk Indonesia, Esam Abid al-Thagafi bertemu dengan ibu WNI yang terpisah dengan anaknya di Arab Saudi 20 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA— Seorang ibu asal Indonesia dan putrinya yang berada di Saudi akhirnya bersatu kembali meski hanya melalui video call, setelah berpisah selama 20 tahun.  

Seperti wawancara yang dilansir Arab News pada Senin (30/12), Duta Besar Saudi untuk Indonesia, Esam Abid al-Thagafi, mengatakan para pejabat kedutaan telah mengatur pertemuan pada 26 Desember, setelah menemukan alamat ibu itu yang berada di pinggiran Jakarta.  

Baca Juga

Karena masalah privasi, Duta Besar tidak bisa mengungkapkan nama anak perempuan atau ibu tersebut. Hal ini dilakukan untuk menyatukan keduanya secara pribadi sedang berlangsung.  

“Mereka berbicara di telepon selama sekitar 10 menit dan melihat satu sama lain untuk pertama kalinya melalui video call. Itu adalah momen yang sangat emosional karena sang ibu tidak bisa berbicara bahasa Arab dan mereka berkomunikasi melalui penerjemah,” kata al-Thagafi.  

Awal mula kabar bahagia itu terjadi ketika kedutaan menerima email dari seorang perempuan Saudi di awal Desember. Dia meminta bantuan untuk menemukan ibunya di Indonesia yang belum pernah dilihatnya selama 20 tahun.  

Saat itu, suaminya meninggal dunia dan menyebabkan sang ibu pulang ke Indonesia. Sementara sang putri yang berada di Saudi itu tinggal di Riyadh saat usianya masih sekitar tiga tahun.

"Kami tidak yakin bagaimana keadaan ibu pada waktu itu, tetapi ibu harus meninggalkan Saudi dan meninggalkan putrinya untuk dibesarkan paman dari pihak ayah," kata al-Thagafi.  

Ketika putrinya menikah di usia 20-an, dia memulai pencariannya untuk mencari ibunya yang telah lama hilang dan menghubungi kedutaan untuk meminta bantuan.  

Dia memberikan semua dokumen yang dia miliki mengenai pernikahan orang tuanya termasuk nama lengkap ayahnya. Lalu, kedutaan menemukannya dalam file yang merekam pernikahan antara warga negara Saudi dan Indonesia.  

File tersebut menunjukkan bahwa pasangan tersebut menikah di Jakarta pada 1989. Al-Thagafi mengatakan kedutaan menerima 20 hingga 30 persetujuan pernikahan antara warga negara Saudi dan Indonesia setiap bulannya.

Kedutaan menghubungi pejabat lokal di alamat terakhir ibu, yang terdaftar di Bogor, Jawa Barat, sekitar 55 kilometer dari Jakarta, tetapi dia telah pindah. 

Namun, kedutaan berhasil menemukan alamat baru yang tidak jauh dari sana, dan mengundang ibu tersebut untuk datang ke kedutaan.  

“Itu sekitar dua pekan dengan bantuan pejabat Indonesia. Kami juga membandingkan dokumen yang dimiliki ibu dan dokumen dari anak perempuannya mengenai pernikahan tersebut. Semuanya sah dan diverifikasi pejabat di kedua negara, ”kata al-Thagafi. 

Langkah selanjutnya, sang putri itu meminta ibunya untuk tinggal bersamanya di Arab Saudi. Namun, sang putri masih mempersiapkan syarat dan ketentuan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan ibunya.  

“Saya memberi tahu putrinya bahwa ketika dia siap membawa ibunya untuk tinggal bersamanya, kami akan membantunya dalam proses itu. Dia memenuhi syarat untuk tinggal di Arab Saudi karena dia adalah ibu dari warga negara Saudi, ” kata al-Thagafi.  

"Kami juga memberi ibunya ponsel, sehingga dia bisa tetap berhubungan dengan putrinya secara langsung," tambahnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement