REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan lebih dari 250 ribu orang telah melarikan diri dari wilayah barat laut Suriah, Idlib menuju Turki. Mereka menghindari berbagai serangan yang terjadi di wilayah yang semestinya bebas senjata.
Erdogan mengatakan Ankara berusaha mencegah para migran melintasi perbatasannya. Sebab, Turki sudah menampung sekitar 3,7 juta pengungsi Suriah. Angka itu merupakan populasi pengungsi terbesar di dunia.
"Saat ini, 200 ribu hingga 250 ribu migran tengah bergerak menuju perbatasan kami. Kami berusaha mencegah mereka dengan beberapa tindakan, namun itu tak mudah. Hal ini sulit, mereka juga manusia," ujar Erdogan dalam konferensi pers di Ankara.
Hal ini memunculkan kekhawatiran adanya gelombang pengungsi terbaru dari Idlib, di mana hingga tiga juta warga Suriah tinggal di wilayah yang dikuasai pemberontak terakhir. Bulan lalu, pasukan pemerintah Suriah dan Rusia mengintensifkan pengeboman atas target mereka di wilayah tersebut.
Pada 20 Desember, rezim Assad dan sekutunya meluncurkan kampanye militer terutama di kota-kota Maarat Al-Numan dan Saraqib serta daerah perdesaan di sekitarnya dan mengepung 35 daerah pemukiman. Menurut laporan lapangan, sejak November serangan oleh rezim Suriah dan para pendukungnya telah mengakibatkan perpindahan lebih dari 264 ribu warga sipil Idlib ke daerah-daerah dekat perbatasan Turki.
Pada September lalu, Turki dan Rusia sepakat mengubah Idlib menjadi zona de-eskalasi yang berarti tindakan agresi secara tegas dilarang. Sejak itu, lebih dari 1.300 warga sipil telah terbunuh dalam serangan oleh rezim dan pasukan Rusia di zona de-eskalasi ketika gencatan senjata terus dilanggar. Lebih dari satu juta warga Suriah telah bergerak di dekat perbatasan Turki karena serangan hebat tahun ini.
Menurut Koalisi Nasional untuk Pasukan Revolusioner dan Oposisi Suriah, provinsi Idlib adalah tempat tinggal untuk sekitar tiga juta warga sipil. Sebanyak 75 persen di antaranya adalah wanita dan anak-anak.
Sejak meletusnya perang saudara berdarah di Suriah pada 2011, Turki menerima sekitar 3,7 juta pengungsi warga Suriah yang melarikan diri dari negara mereka. Menurut angka resmi, Ankara sejauh ini menghabiskan 40 miliar dolar AS untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi.