REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Pihak berwenang Bangladesh telah memblokir akses situs jurnalisme investigasi yang berbasis di Swedia. Kantor berita itu menerbitkan laporan yang menuduh Menteri Transportasi Jalan dan Jembatan Bangladesh Obaidul Quader melakukan korupsi.
Situs Netra News mendapatkan pemblokiran dalam waktu 72 jam setelah penerbitan berita tentang dugaan korupsi. Laporan itu berdasarkan dari bocoran dan foto-foto dari halaman Facebook yang diverifikasi Quader. Berita itu mempertanyakan tentang koleksi jam tangan mewah dari merek-merek termasuk Rolex, Louis Vuitton, dan Ulysse Nardin yang dimiliki menteri.
Pemblokiran diketahui ketika seorang pembaca di Bangladesh menghubungi Netra News. Mereka menyatakan tidak dapat mengakses situs web tanpa menggunakan VPN.
Netra News mengatakan telah dapat memverifikasi secara independen situs web mereka diblokir oleh agen pertahanan. Sebuah sumber yang dekat dengan Departemen Telekomunikasi (DOT) di Dhaka mengatakan kepada editor Netra News bahwa agensi itu berada di belakang pemblokiran.
Dikutip dari Aljazirah, Ketua Komisi Regulasi Telekomunikasi Bangladesh (BTRC) Jahurul Haque mengatakan, tidak menerima perintah resmi apa pun dari pemerintah untuk memblokir situs web tersebut. Namun, dia mengindikasikan Direktorat Jenderal Intelijen Pasukan (DGFI) juga memiliki kapasitas untuk memblokir situs web.
Berita yang menyebabkan pemblokiran diterbitkan pada 26 Desember. Isi artikel itu mengupas koleksi jam tangan mewah dari sosok anggota Liga Awami yang berkuasa di Bangladesh. Quader dianggap sebagai orang paling kuat kedua setelah ketua partai dan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina.
"Saya tidak bisa mengomentari koleksi arloji Quader. Bukan tugas saya untuk merawat pergelangan tangan (Quader)-nya," kata Juru bicara Liga Awami Mahbubul Alam Hanif.
Dalam manifesto pemilihan umum baru-baru ini, Liga Awami mengatakan akan mengadopsi pendekatan tanpa toleransi terhadap korupsi. "Tidak ada bukti pasti bahwa Quader terlibat dengan korupsi," kata Hanif yang menolak memberikan alasan di balik blok situs berita itu.
Pemimpin redaksi Netra News Tasneem Khalil menjelaskan, Quader memiliki pendapatan tahunan sekitar 36.000 dolar AS. Sementara satu jam tangan Rolex-nya saja seharga hingga 34.000 dolar AS.
"Kami mempertanyakan apakah menteri membeli sendiri arloji ini atau menerimanya sebagai hadiah sebagai ganti pemberian kontrak yang menguntungkan. Dan untuk tindakan jurnalisme yang sangat mendasar ini, situs web kami telah diblokir di Bangladesh," kata Khalil.
Kasus pemberitaan itu bukan kali pertama, Netra News juga menerbitkan sebuah artikel tentang seorang pejabat keamanan Bangladesh yang merupakan penasihat keamanan perdana menteri. Tulisan itu mengungkap dugaan perannya dalam penghilangan paksa dan kematian dalam tahanan seorang pensiunan kapten tentara.
Aljazirah menerbitkan sebuah cerita tentang perkembangan artikel itu pada Maret, setelah itu pemblokiran terjadi pula di Bangladesh. "Penghinaan terhadap kebebasan pers ini sayangnya tidak baru dan tidak mengejutkan. Dengan tindakan sensor yang berani ini, Netra News bergabung dengan daftar situs web yang lama termasuk Aljazirah English (Qatar) dan The Wire (India) yang diblokir di Bangladesh untuk pelaporan pada topik yang menjengkelkan eselon atas kekuasaan di negara ini," kata Khalil.