Jumat 03 Jan 2020 11:11 WIB

AS Akui Serang Bandara Baghdad dengan Roket

Kepala Pasukan Elite Quds Iran tewas dalam serangan AS di Bandara Baghdad.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Bandara Internasional Baghdad di Irak.
Foto: REUTERS/Mohammed Ameen
Bandara Internasional Baghdad di Irak.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Pentagon menyatakan, Kepala Pasukan Elite Quds Iran Mayor Jenderal Qassem Soleimani tewas dalam serangan udara Amerika Serikat (AS), Jumat (3/1) pagi. AS akhirnya mengakui sebagai dalang penembakan roket di Bandara Internasional Baghdad.

"Serangan ini bertujuan untuk menghalangi rencana serangan Iran di masa depan," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga

Pengawal Revolusi Iran membenarkan dalam sebuah pernyataan bahwa Soleimani terbunuh. Komandan tinggi milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis juga tewas dalam serangan itu.

Juru bicara Pasukan Mobilisasi Populer Irak (PMF) Ahmed al-Assadi, kelompok payung milisi yang didukung Iran, menyalahkan Amerika Serikat dan Israel. "Musuh Amerika dan Israel bertanggung jawab atas pembunuhan mujahidin Abu Mahdi al-Muhandis dan Qassem Soleimani," katanya.

Sebelum muncul pernyataan resmi Pentagon, pejabat AS menyatakan, perang telah dilakukan terhadap dua target yang terkait dengan Iran di Baghdad pada Kamis. Kelompok paramiliter Irak mengatakan, tiga roket menghantam Bandara Internasional Baghdad, menewaskan lima anggota kelompok paramiliter Irak dan dua tamu pada Jumat.

Roket mendarat di dekat terminal kargo udara, membakar dua kendaraan, membunuh dan melukai beberapa orang. "Haj Soleimani dan Abu Mahdi al-Muhandis mengendarai satu kendaraan ketika ditabrak oleh dua misil beruntun yang diluncurkan dari helikopter Amerika ketika mereka sedang dalam perjalanan dari aula kedatangan di jalan yang menuju keluar dari Bandara Baghdad," ujar Komandan milisi Abu Muntathar al-Hussaini.

Al-Hussaini mengatakan, kendaraan kedua membawa pengawal dari PMF dan ditabrak oleh satu roket. "Para penjahat Amerika memiliki informasi terperinci tentang gerakan konvoi," katanya.

Serangan tersebut dipandang sebagai pukulan besar bagi Iran, yang mengadapi konflik panjang dengan AS. Tensi konflik kedua negara meningkat tajam pekan lalu. Beberapa demonstran menyerbu Kedutaan Besar AS di Baghdad oleh milisi pro-Iran menyusul serangan udara AS ke milisi Kataib Hizbullah.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement