Sabtu 04 Jan 2020 20:21 WIB

WNI di Iran Diimbau Hindari Wilayah Rawan Konflik

KBRI menerbitkan imbauan bagi WNI di Iran menyusul memanasnya konflik Iran-AS.

Red: Nur Aini
Staf KBRI dan WNI Iran di kantor Kedubes RI di Tehran.
Foto: Dok KBRI Iran
Staf KBRI dan WNI Iran di kantor Kedubes RI di Tehran.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Kedutaan Besar Republik Indonesia di Teheran mengeluarkan sejumlah imbauan bagi warga negara Indonesia. Hal itu menyusul eskalasi situasi antara Iran dengan Amerika Serikat setelah serangan yang membunuh Qassem Soleimani, seorang Jenderal militer Iran, Jumat (3/1).

Menurut keterangan KBRI Teheran yang diterima di Jakarta, Sabtu (4/1), WNI dan diaspora Indonesia di Iran dihimbau untuk menghindari tempat-tempat kerumunan massa atau daerah rawan yang berpotensi timbul konflik. Mereka juga diperingatkan untuk tidak mengunjungi tempat yang diduga dapat menjadi target atau sasaran.

Baca Juga

KBRI mengimbau WNI di Iran untuk tetap menjaga kewaspadaan dan komunikasi dengan sesama masyarakat dan diaspora Indonesia di negara tersebut. Selain itu, WNI dan diaspora juga dapat menghubungi hotline yang aktif selama 24 jam di nomor 09129632269, 09378132531, 09120542167, 09120368594, atau Kantor KBRI Tehran di nomor 021-88715558 dan Wisma Indonesia 021-22937305.

KBRI Teheran juga mengeluarkan beberapa imbauan untuk keadaan darurat, termasuk untuk membawa barang-barang kebutuhan seperlunya dan mengutamakan keselamatan diri sendiri serta keluarga, sekiranya dilakukan evakuasi.

“Ikuti saran/petunjuk yang diberikan terutama terkait tempat penampungan sementara (shelter) serta jalur evakuasi yang harus ditempuh yang telah ditetapkan KBRI Teheran dalam Buku Contingency Plan," kata KBRI Tehran.

Sebelumnya, Amerika Serikat membunuh komandan militer kenamaan Iran, Qassem Soleimani dalam serangan semalam di Irak yang direstui Presiden AS Donald Trump. Seorang pejabat senior administrasi Trump mengatakan Soleimani telah merencanakan serangan segera terhadap personel AS di Timur Tengah.

Soleimani, seorang jenderal berusia 62 tahun yang mengepalai pasukan Penjaga Revolusi Iran di luar negeri, dianggap sebagai tokoh paling kuat kedua di negara itu setelah Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement