REPUBLIKA.CO.ID, DAKAR -- Empat belas orang tewas dan 19 orang lainnya luka-luka, ketika bus yang membawa siswa sekolah menabrak alat peledak pada Sabtu (4/1) di utara Burkina Faso. Pemerintah setempat mengatakan, belum diketahui siapa yang bertanggung jawab atas ledakan tersebut.
Insiden itu terjadi di provinsi Sourou, dekat perbatasan Mali. Diketahui, Mali merupakan tempat di mana kelompok bersenjata yang memiliki keterkaitan dengan alqaeda dan ISIS telah meningkatkan serangan dalam dua tahun terakhir.
Tiga konvoi bus membawa 160 siswa sekolah pulang dari liburan akhir tahun dan melintas di provinsi Sourou. Kemudian, salah satu bus menabrak alat peledak sehingga menimbulkan korban jiwa dan korban luka-luka. Pemerintah menyatakan, tujuh siswa termasu diantara korban tewas.
"Pemerintah sangat mengutuk tindakan biadab ini yang bertujuan merusak moral masyarakat," kata pernyataan pemerintah.
Burkina Faso telah kehilangan reputasinya sebagai wilayah yang aman karena munculnya pemberontakan. Serangan selama setahun terakhir telah menewaskan ratusan orang.
Kelompok bersenjata telah menwaskan 35 warga sipil yang sebagian besar merupakan perempuan dalam serangan pada 24 Desember di pos militer, di Provinsi Soum. Pihak berwenang mengatakan, sekitar 87 anggota kelompok bersenjata dan pasukan keamanan lokal tewas dalam bentrokan tersebut.