Ahad 05 Jan 2020 14:26 WIB

Mantan Jaksa Maju Pencalonan Ketua Partai Buruh

Starmer mendapatkan 61 persen jika berhadapan dengan Rebecca Long-Bailey.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolanda
Keir Starmer
Foto: The sunday times
Keir Starmer

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mantan jaksa penuntut umum Inggris Keir Starmer maju dalam pemilihan ketua umum Partai Buruh yang sedang mencari pengganti Jeremy Cobryn. Dalam pemilihan ini ia mengusung tema berdiri dengan 'yang tak berdaya dan melawan yang kuat'.

Starmer juru bicara Partai Buruh dalam isu Brexit. Ia dikenal sebagai moderat yang akan kesulitan menghadapi sayap kiri yang mendukung Corbyn. Starmer merilis video yang berisi perannya dalam sejarah sosial Inggris.

Dalam video itu Starmer mengatakan seluruh hidupnya ia habiskan untuk melawan ketidakadilan. Mulai dari penutupan tambang sampai perang Irak dan berselisih dengan Rupert Murdoch. Kini ia siap menghadapi pemerintahan Partai Konservatif yang dipimpin Perdana Menteri Boris Johnson.

"Saya yakin masa depan yang lain masih memungkinkan tapi kami harus memperjuangkannya," kata Starmer, Ahad (5/1).

Corbyn memutuskan mundur setelah kalah dalam pemilihan umum dari Johnson bulan Desember lalu. Hal ini membuka jalan perebutan kursi kepemimpinan yang akan menentukan masa depan Partai Buruh.

Jajak pendapat YouGov terhadap anggota Partai Buruh yang dipublikasikan surat kabar the Guardian menunjukkan Starmer mendapatkan 61 persen jika berhadapan dengan Rebecca Long-Bailey. Long Bailey yang menjabat sebagai juru bicara urusan bisnis Partai Buruh memiliki koneksi kuat dengan serikat buruh dan kelompok sayap kiri partai.

Dukungan anggota Partai Buruh yang mendukung Brexit terhadap Starmer berkurang. Setelah ia berperan dalam membujuk partai itu mendukung referendum kedua proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa.

Juru bicara urusan luar negeri Emily Thornberry dan kritikus Corbyn di Partai Buruh Jess Phillips juga mengatakan akan maju dalam pemilihan ini. Long-Bailey akan diperkirakan maju dalam beberapa pekan ke depan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement