REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Pemerintah Australia mengatakan bersedia membayar 'berapa pun harga yang dibutuhkan' untuk membantu masyarakat pulih dari kebakaran hutan. Kebakaran yang terjadi di Negeri Kanguru itu telah menewaskan 24 orang.
Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan pemerintah menyiapkan 2 juta dolar Australia (1,4 juta dolar AS). Dana tersebut sebagai tambahan dari sepuluh juta dolar yang sudah disiapkan untuk membantu korban kebakaran hutan.
"Api masih membakar, dan akan terus membakar untuk berbulan-bulan mendatang, dan karena itu hari ini saya menguraikan investasi tambahan 2 juta dolar, jika yang dibutuhkan lebih banyak lagi dan ongkosnya lebih tinggi, maka akan lebih banyak lagi yang akan disalurkan," kata Morrison, Senin (6/1).
Pengumuman itu diberikan setelah pihak berwenang mengatakan ada dua orang yang masih hilang di Negara Bagian New South Wales. Hujan dan suhu udara yang lebih dingin sedikit melegakan masyarakat yang berjuang menghadapi kebakaran.
Tapi hujan juga menciptakan tantangan baru bagi tim pemadam kebakaran. Mereka bersiap menghadapi suhu udara yang lebih tinggi lagi yang diperkirakan terjadi pada pekan ini.
Kualitas udara di ibu kota Canberra pekan ini menjadi yang paling buruk di dunia. Ratusan rumah hancur dan langit di pinggir kota-kota besar berwarna merah menyala, abu dan asap pun memenuhi udara.