REPUBLIKA.CO.ID, MAIDUGURI -- Sedikitnya 30 orang meninggal dunia akibat ledakan di sebuah jembatan di negara bagian Borno, Nigeria. Bom tersebut meledak sekitar pukul 17.00 waktu setempat di sebuah jembatan yang ramai di pasar Gamboru yang mengarah ke negara tetangga Kamerun.
Saksi mata di pasar tersebut mengatakan lebih dari 35 orang terluka dan dibawa ke rumah sakit setelah serangan bom. Seorang saksi mata, Modu Ali Said, mengatakan kepada Reuters mendengar suara ledakan yang sangat keras. Akibat ledakan tersebut dia harus kehilangan beberapa teman dan kolega.
"Ini adalah hari yang tidak menguntungkan bagi kita untuk menyaksikan insiden yang membuat frustrasi dan menghancurkan di komunitas kita. Saya mendengar suara ledakan keras, sebelum saya sadari saya melihat banyak teman dan kolega kami terbunuh," ujar Said.
Seorang juru bicara militer belum memberikan komentar atas ledakan tersebut. Dua sumber dari Satuan Tugas Gabungan Sipil mengonfirmasi ledakan tersebut dan memperkirakan korban akan bertambah. Satuan Tugas Gabungan Sipil merupakan kelompok warga sipil yang dibentuk untuk melawan Boko Haram.
Hingga kini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut. Diketahui, kelompok Boko Haram dan kelompok ISWAP yang berafiliasi dengan ISIS cukup aktif di daerah terjadinya ledakan.