Rabu 08 Jan 2020 00:10 WIB

Ratusan Ribu Ternak Australia Terpanggang 'Matang' Akibat Kebakaran Hutan

Ternak yang mati akibat kebakaran hutan di Australia akan melebihi 100 ribu ekor.

Rep: Sarah Jane Bell/ Red:
.
.

Menteri Pertanian Australia, Bridget McKenzie mengatakan hewan ternak yang mati akibat kebakaran hutan di Australia akan melebihi 100 ribu ekor. Angka ini setelah petani mulai menghitung berapa jumlah kerugian mereka.

  • Sebagian hewan ternak yang selamat harus dibunuh karena tak mungkin diselamatkan
  • 9 persen sapi dan 12 persen domba dari jumlah nasional mati karena kebakaran hutan
  • Pemerintah sudah mengerahkan 100 dokter hewan untuk mengecek ternak

 

Baca Juga

PERINGATAN: Artikel ini berisi cerita yang mungkin membuat pembaca sedih.

Di hari terakhir tahun 2019, api menjalar lahan dan properti milik Belinda Attree di Lembah Nariel, dekat Corryong, sekitar 561 km dari Melbourne.

Seperti banyak petani lainnya, keluarga Belinda memutuskan untuk membuka pintu pagar peternakan mereka, sehingga hewan ternak miliknya bisa melarikan diri dari api. Namun, banyak yang tidak selamat.

"Sangat menyedihkan," kata Belinda.

"Ternak kami mati di lahan ternak kami, suami saya berusaha mengumpulkan mayat-mayat di satu tempat untuk dikuburkan."

"Kami mencoba mengangkat dengan garpu traktor, namun tubuh hewan-hewan tersebut hancur berantakan."

"Tubuh mereka matang karena terkena api dan meledak."

 

Kini upaya untuk menyelamatkan dan merawat hewan terbakar yang selamat mulai dilakukan.

Sementara jumlah hewan ternak yang harus disuntik mati juga meningkat, karena tidak mungkin lagi diselamatkan.

"Ada banyak induk sapi yang memiliki anak," kata Belinda

"Namun puting susu mereka terkena api, dan mereka tidak bisa menyusui anak-anaknya."

Ketika menggiring sapi-sapi ini, anak-anaknya tergeletak dan tidak bisa bangun lagi dan kami harus menembak mati mereka."

Dokter hewan dikerahkan

 

Pemerintah Federal Australia sudah mengatakan akan ada 100 dokter hewan yang bisa membantu petani dan peternak memeriksa hewan-hewan yang masih hidup.

Menteri Pertanian Australia, Bridget McKenzie mengatakan mereka bekerja dengan pemerintah negara bagian untuk memahami tingkat bencana yang terjadi saat ini.

"Pekan lalu saya berada di lapangan guna melihat dampak kebakaran di Corryong, dimana ribuan ternak mati." katanya.

"Di Australia Selatan, kawasan Adelaide Hills, ada sekitar 3 ribu ternak yang mati karena kebakaran, dan di pekan-pekan berikutnya banyak yang mati karena kepanasan dan terpapar asap."

"Di Kangaroo Island, disebutkan ada belasan ribu domba dan sapi, jadi ini akan mempengaruhi produk ternak nasional."

Menteri Bridget mengatakan dengan kebakaran masih berlangsung di berbagai tempat, prioritas yang sekarang harus dilakukan adalah menguburkan ternak yang mati.

 

Pemerintah Australia berharap ternak dan binatang lain yang mati dapat dikubur dalam waktu seminggu, bahkan tenaga militer telah ikut diterjunkan untuk melakukannya.

"Kita paham jika hal utama yang harus dilakukan adalah menguburkan ternak yang mati karena kebakaran," katanya.

Menurut peta yang dibuat oleh perusahaan data pertanian Mecardo, ada sekitar 8,6 juta domba dan 2,3 juta ekor sapi yang berada di kawasan yang dilanda kebakaran di Victoria dan New South Wales.

Jumlah ini artinya sekitar 12 persen domba dan 9 persen sapi dari keseluruhan ternak nasional.

 

Analis senior Mecardo, Matt Dalgleish, mengatakan melihat luasnya wilayah yang terkena bencana, maka diperlukan waktu beberapa bulan untuk mengetahui jumlah pasti.

"Ini lebih luas dari wilayah yang terkena banjir di Queensland, dan waktu itu diperlukan waktu tiga bulan untuk mengetahui jumlah ternak yang menjadi korban," katanya.

Lihat berita selengkapnya dalam bahasa Inggris di sini

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement