Rabu 08 Jan 2020 04:18 WIB

Setidaknya Dua Ribu Rumah di Australia Terbakar, Kerugian Capai Rp 7 Triliun

Ada 8.985 pengajuan klaim asuransi dan angkanya diperkirakan meningkat pesat.

Rep: Bellinda Kontominas And Dan Harrison/ Red:
.
.

Kondisi cuaca yang lebih sejuk dalam beberapa hari terakhir memberikan kesempatan kepada petugas pemadam kebakaran di Australia untuk istirahat, sebelum cuaca buruk akan kembali pada hari Jumat (10/1/2020).

  • Hari Jumat suhu diperkirkaan akan mencapai 30 derajat Celcius lebih di garis pantai dan lebih dari 40 derajat C di pedalaman
  • Nilai kerusakan kebakaran sejak September diperkirakan sekitar Rp 7 triliun
  • Hujan yang turun belum cukup unutk memadamkan api yang ada

 

Baca Juga

Sejauh ini Dinas Pemadam Kebakaran di negara bagian New South Wales, yakni RFS, mengatakan sudah ada 1.588 rumah di negara bagian tersebut yang hancur. 653 diantaranya mengalami kerusakan.

Di negara bagian Victoria, Menteri Utama Daniel Andrews mengatakan sedikitnya 200 rumah musnah terbakar sejauh ini. Angka ini diperkirakan akan meningkat, setelah berwenang selesai melakukan pengecekan secara menyeluruh.

Dewan Asuransi Australia (ICA) memperkirakan kerusakan akibat kebakaran semak sejak bulan September hingga saat ini telah mencapai 700 juta dolar Australia, atau kurang dari Rp 7 triliun.

Sudah ada 8.985 pengajuan klaim asuransi dan angkanya diperkirakan akan meniingkat secara signifikan.

 

Hari Senin malam, hujan turun di sebagian New South Wales dan RFS menggunakan kesempatan tersebut untuk memperkuat usaha mereka menanggulangi api.

Tapi diperkirakan suhu udara akan kembali meningkat, bahkan kembali mecapai 40 derajat di akhir pekan mendatang.

Peramal cuaca dari Biro Meteorologi (BOM), Dean Sgarbossa, mengatakan suhu dingin hanya akan bertahan sampai hari Jumat, sebelum kemudian memanas lagi dimulai dari Australia Selatan, bergerak ke Victoria dan New South Wales.

Suhu diperkirakan akan di atas 30 derajat Celcius di kawasan garis pantai, sementara di daerah pedalaman bisa mencapai lebih dari 40 derajat Celcius, seperti di kawasan seperti Griffith, Hay dan Broken Hill.

Dan mengatakan kondisi akan mirip dengan yang terjadi hari Sabtu pekan lalu.

Di Victoria, hujan yang turun selama dua hari terakhir memperlambat gerak api yang masih membakar di beberapa tempat dan sejauh ini sudah menghanguskan 1,2 juta hektar lahan.

 

Suhu udara hari Sabtu lalu mencapai rekor baru 48.9 derajat Celcius yang tercatat di Penrith, dekat kota Sydney, yang menjadikannya terpanas di kawasan New South Wales sejak tahun 1939.

Menurut Dan suhu udara di Australia selama beberapa bulan terakhir memang 'kering dan pans', hal yang tidak biasa, menyebabkan kebakaran.

"Kita sekarang mulai melihat penumpukkan uap air di bagian Barat Daya Australia Barat dan nantinya bisa menyebabkan hujan dan pembentukan awan dalam bulan mendatang," katanya.

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement