Selasa 07 Jan 2020 17:26 WIB

Jerman Tarik Sebagian Pasukan dari Irak

Pemerintah Jerman memutuskan mengurangi pasukannya yang berada di Irak.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Christiyaningsih
Pemerintah Jerman memutuskan mengurangi pasukannya yang berada di Irak. Ilustrasi.
Foto: REUTERS/Alkis Konstantinidis
Pemerintah Jerman memutuskan mengurangi pasukannya yang berada di Irak. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Pemerintah Jerman memutuskan untuk mengurangi jumlah pasukan mereka yang saat ini tengah berada di Irak. Hal tersebut dilakukan menyusul tewasnya Mayor Jendral militer Iran Qasem Soleimani dalam serangam drone yang diluncurkan Amerika Serikat (AS).

Pemerintah Jerman memandang alasan keamanan menjadi alasan utama penerapan keputusan tersebut. Pasukan yang ditarik itu rencananya akan dialokasikan ke sejumlah negara tetangga semisal Yordania dan Kuwait.

Baca Juga

"Sekitar 30 dari total 120 tentara Jerman di Irak yang ditugaskan melatih pasukan keamanan Irak akan dipindahtugaskan ke Yordania dan Kuwait," kata pemerintah kepada Parlemen Jerman dalam sebuah surat seperti dilansir laman Reuters, Selasa (7/1).

Pemerintah Jerman mengatakan penarikan pasukan Jerman juga diperintahkan oleh komando pasukan gabungan pimpinan AS untuk memerangi ISIS. Penarikan itu akan berlaku terutama untuk pasukan di Baghdad dan Taji, sebuah kota di utara ibu kota Irak di mana hampir 30 tentara Jerman dikerahkan.

Sekitar 90 dari total 120 personel tentara Jerman ditempatkan di wilayah Kurdi di utara negara tersebut. Berlin mengatakan bahwa pasukan mereka bisa saja nantinya dipindahkan kembali ke Irak jika misi pelatihan mereka dilanjutkan.

Kendati demikian, Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengungkapkan kekhawatiran terkait kemungkinan kebangkitan ISIS jika pasukan asing segera meninggalkan Irak. "Tidak ada yang benar-benar menginginkan itu," kata Maas.

Hal serupa juga dilakukan pemerintah Slovakia. Mereka akan memindahkan tujuh tentaranya dari Irak untuk sementara waktu. Keberadaan personel militer Slovakia itu merupakan bagian dari misi pelatihan NATO.

Hal tersebut terpaksa dilakukan pemerintah Slovakia menyusul meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut. Perdana Menteri Slovakia Peter Pellegrini mengatakan langkah selanjutnya akan diambil setelah berkonsultasi dengan sekutu.

"Mengingat situasi saat ini di Irak, yang telah menyebabkan penangguhan kegiatan misi pelatihan NATO, relokasi sementara tujuh tentara Slovakia dilakukan sesuai dengan aturan keamanan," kata Pellegrini.

Soleimani tewas bersama dengan seorang pemimpin milisi Irak setempat dalam serangan pesawat tak berawak pada Jumat pekan lalu. Serangan itu terjadi setelah pangkalan militer dan kedutaan AS di Irak diserang oleh pasukan yang menurut Paman Sam diarahkan oleh Iran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement