Rabu 08 Jan 2020 11:21 WIB

Jerman Tarik Sebagian Besar Pasukan Pendampingan dari Irak

Jerman bereaksi terhadap meningkatnya kekhawatiran keamanan di kawasan Teluk dengan menarik sebagian besar pasukan yang ada di Irak. Saat ini ada sekitar 450 tentara Jerman di Irak dan sekitarnya.

Rep: deutsche welle/ Red: deutsche welle
picture-alliance/dpa/M. Kappeler
picture-alliance/dpa/M. Kappeler

Jerman akan menarik sebagian besar pasukannya yang ada di Irak dan tergabung dalam misi internasional melawan kelompok teror ISIS. Parlemen Irak akhir pekan lalu meminta pasukan asing yang tergabung dalam koalisi anti-ISIS untuk meninggalkan negara itu.

Keputusan itu diambil sebagai reaksi atas pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani, komandan satuan elit Garda Revolusi al Quds, dengan serangan roket dari pesawat tak berawak.

Baca Juga

Menteri Luar Negeri Heiko Maas dan Menteri Pertahanan Annegret Kramp-Karrenbauer mengatakan dalam sebuah surat, kontingen militer Jerman di Irak "untuk sementara diperkecil." Saat ini ada sekitar 130 serdadu pendamping Jerman yang berada di Irak.

Media di Jerman melaporkan, sejak tengah malam sekitar 30 tentara sudah diterbangkan ke Yordania, karena situasi keamanan yang semakin tidak menentu. Pasukan Jerman di Irak terutama berada di Baghdad dan Taji, di utara Irak. Mereka rencananya akan dipindahkan ke Yordania dan Kuwait.

Saat ini, militer Jerman Bundeswehr memberikan pelatihan militer bagi tentara Irak dan mengoperasikanj jet pengintai Tornado dan pesawat pengisi bahan bakar di kawasan itu. Sebagian besar tentara Jerman di Irak ditempatkan di wilayah Kurdi bagian utara.

"Tentu saja kami akan keputusan berdaulat pemerintah Irak," kata Menlu Jerman Heiko Maas. Namun dia juga mengingatkan, pengurangan pasukan internasional dari Irak bisa menyebabkan kelompok ISIS kembali menguat dan menyebabkan "ketidakstabilan yang lebih besar" di Irak.

Pindah ke Yordania dan Kuwait

Komandan pasukan koalisi internasional dari AS memang sudah memerintahkan agar semua personel yang tidak dibutuhkan saat ini segera ditarik dari Irak.

Menhan Annegret Kramp-Karrenbauer dan Menlu Heiko Maas dalam suratnya menulis, konsultasi masih tetap dilakukan dengan Perdana Menteri dan pemerintahan Irak mengenai mandat pasukan internasional.

"Kami tentu siap melanjutkan dukungan kami dalam kerangka koordinasi internasional, jika ini diinginkan oleh Irak dan jika kondisinya mengijinkan", demikian disebutkan dalam surat pernyataan bersama.

Masih belum jelas apakah pasukan AS juga akan ditarik dari Irak. Kantor-kantor berita melaporkan, pos komando koalisi internasional melawan ISIS di Irak sekarang akan dipindahkan dari ke Kuwait. Sekitar 450 tentara Jerman terlibat dalam misi internasional itu.

Sebuah surat yang beredar di kalangan media memuat nama komandan pasukan AS di Irak, Jenderal William Seely, dan menyebutkan bahwa militer AS "menghormati keputusan berdaulat" parlemen Irak dan akan memindahkan pasukannya dari Irak. Namun Kepala Staf Militer AS Jenderal Mark Miley mengatakan, surat itu hanyalah sebuah draft (rancangan) "yang diformulasikan kurang baik".

hp/vlz (dpa, rtr)

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan deutsche welle. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab deutsche welle.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement