Rabu 08 Jan 2020 15:06 WIB

Indonesia Evakuasi WNI di Iran Saat Ada Serangan Balasan

Dubes RI untuk Iran menjelaskan skenario evakuasi WNI di tiap wilayah berbeda.

Indonesia Evakuasi WNI di Iran Saat Ada Serangan Balasan. Dubes RI untuk Iran Octavino Alimudin.
Foto: Republika/Maman Sudiaman
Indonesia Evakuasi WNI di Iran Saat Ada Serangan Balasan. Dubes RI untuk Iran Octavino Alimudin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar RI untuk Iran Octavino Alimudin mengatakan Pemerintah Indonesia akan mengevakuasi warga negaranya di Iran ketika serangan saling balas mulai menyasar kota-kota.

"Ketika ada serangan balik, maka itu jadi satu titik bagi kita untuk mengevakuasi WNI di daerah yang kritis," kata Octavino di Jakarta, Rabu (8/1).

Baca Juga

Ia menjelaskan daerah kritis yang dimaksud di antaranya wilayah perbatasan dan kawasan peluncuran rudal. Sejauh ini, Kedubes RI untuk Iran di Teheran telah menghubungi langsung WNI di daerah perbatasan Iran dan Irak.

"Warga negara Indonesia yang tinggal di perbatasan ada tiga orang. Di luar itu, ada satu orang, tetapi dia sedang tidak berada di tempat. Kita cek satu-satu keberadaan mereka," ujar Octavino.

Ia menambahkan pengecekan dilakukan melalui telepon dan pengiriman pesan ke grup Whatsapp. Octavino yang ditemui usai menghadiri Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri RI (PPTM) 2020 itu menjelaskan skenario evakuasi tiap wilayah berbeda. Oleh karena itu, Kedubes RI akan menempatkan satu petugas yang dapat dihubungi (contact person) di masing-masing wilayah.

Dalam kesempatan berbeda, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menjelaskan dia akan mengadakan rapat di Jakarta pada hari ini dengan Dubes RI untuk Iran dan Dubes RI untuk Irak serta Perwakilan Tetap RI untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York. "Kebetulan para dubes Indonesia sedang ada di Jakarta, dan kita akan melakukan rapat koordinasi dengan dubes kita di Teheran, dubes di Baghdad, dan perwakilan tetap kita di New York," kata Retno saat ditemui usai menyampaikan PPTM, Rabu.

Ia menjelaskan perwakilan tetap RI di New York akan bertanggung jawab memantau sikap dan perkembangan PBB, terutama Dewan Keamanan PBB. "Kita akan mendengarkan dulu perkembangan terakhirnya seperti apa," ujar Retno.

Pascakematian Pemimpin Korps Garda Revolusi (IGRC) Iran Mayor Jenderal Qassem Soleimani akibat serangan udara militer Amerika Serikat di Baghdad pada 3 Januari, Iran melancarkan serangan balasan ke sejumlah basis militer AS di Irak pada Selasa malam (7/1) dan Rabu pagi (8/1). Setidaknya, ada 15 rudal yang ditembakkan dari Iran ke basis militer AS di Irak pada Selasa dan sembilan lainnya pada Rabu. Daerah yang menjadi sasaran rudal Iran, antara lain pangkalan udara Ain al-Asad, Provinsi Anbar, wilayah barat Irak, dan basis militer AS di Irbil, Kuria.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement