Rabu 08 Jan 2020 18:24 WIB

PM Australia Minta Turis Asing tidak Khawatir Berwisata

Turis asing diminta tetap datang ke wilayah Australia yang tidak terdampak kebakaran.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Seekor kanguru tampak di semak di kawasan Canberra, Australia, yang diselimuti kabut asap kebakaran.
Foto: AAP Image/Lukas Coch via REUTERS
Seekor kanguru tampak di semak di kawasan Canberra, Australia, yang diselimuti kabut asap kebakaran.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Perdana Menteri Australia Scott Morrison mendesak turis asing untuk tidak khawatir untuk menikmati wisata, Rabu (8/1). Dia meminta agar pengunjung dari luar negeri tetap datang untuk mendapatkan suguhan keindahan alam di wilayah yang tidak terdampak kebakaran hutan.

"Australia terbuka, Australia masih merupakan tempat yang indah untuk datang dan membawa keluarga Anda dan menikmati liburan Anda," kata Morrison setelah bertemu dengan operator pariwisata lokal dan petani.

Baca Juga

Bahkan, Morrison menyatakan, wisatawan pun tetap bisa menikmati Kangaroo Island yang beberapa wilayahnya terdampak kebakaran. Seluas dua pertiga wilayah pulau tersebut masih aman untuk didatangi dan siap menyambut wisatawan.

"Sangat penting untuk menjaga ekonomi lokal tetap hidup pada saat-saat ini," kata Morrison.

Di seluruh Australia, biaya kebakaran meningkat setiap hari. Tidak lama setelah Morrison berbicara, para pejabat mengonfirmasi seorang petugas pemadam kebakaran lainnya telah tewas dalam kecelakaan kendaraan pada Jumat lalu ketika sedang bertugas, sehingga jumlah kematian nasional menjadi 26 orang.

Di negara bagian Victoria, pihak berwenang mendesak orang-orang di daerah berisiko kebakaran untuk mempertimbangkan evakuasi pada Kamis. Evakuasi tersebut dilakukan menjelang lonjakan suhu yang diperkirakan akan membawa bahaya baru pada Jumat.

"Kebakaran ini tetap berbahaya, mereka tetap dinamis, tetap stabil, dan kondisi yang akan kita lihat dapat memberikan kehidupan yang signifikan bagi kebakaran ini," kata Menteri Layanan Darurat Victoria Lisa Neville.

Ribuan orang telah kehilangan tempat tinggal akibat kebakaran yang menghanguskan lebih dari 10,3 juta hektar tanah. Di daerah pedesaan, banyak kota tanpa listrik dan telekomunikasi dan beberapa kehabisan persediaan air minum, sementara asap menyelimuti kota-kota termasuk Sydney, Melbourne, dan Canberra.

Krisis kebakaran hutan terjadi setelah kekeringan selama tiga tahun yang oleh para ahli dikaitkan dengan perubahan iklim. Kondisi tersebut telah membuat sebagian besar hutan semak di negara itu kering dan rentan terhadap kebakaran. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement