REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pemerintah Korea Selatan (Korsel) telah menempatkan warganya, seorang wanita berusia 36 tahun, dalam perawatan isolasi di salah satu rumah sakit di Seoul. Ia diduga kuat terserang virus pneumonia, virus yang telah membuat puluhan orang di daratan China dan Hong Kong sakit dalam beberapa pekan terakhir.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea menyatakan, wanita yang tidak disebutkan namanya tersebut didiagnosa menderita pneumonia pada Selasa (7/1) waktu setempat. Wanita tersebut diketahui telah melakukan perjalanan bisnis ke China selama lima hari pada Desember 2019. Meski begitu, para dokter masih belum mengetahui pasti bagaimana dia bisa terpapar virus pneumonia tersebut.
Dilansir AP pada Rabu (8/1), disebutkan bahwa wanita itu bekerja untuk sebuah perusahaan Korea Selatan di dekat ibu kota Seoul. Ia dilaporkan telah mengalami batuk dan demam sejak kembali dari China pada 30 Desember 2019.
Selain ke kota Xiamen, wanita itu juga mengaku mengunjungi kota Wuhan, tempat di mana wabah pneumonia berasal. Namun selama di sana, wanita itu mengaku dirinya tidak melakukan kontak dengan binatang apapun. Ia juga tidak mengunjungi pasar makanan laut di pinggiran kota Wuhan di mana sebagian besar kasus pneumonia terlacak.
Wanita itu dilaporkan dalam kondisi yang relatif baik saat menjalani tes untuk mengonfirmasi apakah dia memiliki penyakit yang sama dengan pasien di Wuhan. Sebagai antisipasi, para pejabat Korea Selatan memperketat pengawasan orang-orang yang masuk dari China dan menyarankan para pelancong untuk menghindari kontak dengan hewan dan lebih berhati-hati dalam kebersihan pribadi.
Pneumonia adalah kondisi di mana seseorang mengalami infeksi yang terjadi pada kantung udara dalam paru-paru orang tersebut. Pneumonia terjadi saat kuman mengalahkan kekebalan tubuh sehingga menimbulkan peradangan paru-paru.
Suatu bentuk virus pneumonia yang tidak dikenal telah mengakibatkan 59 orang di Wuhan, Provinsi Hubei, China dilarikan ke rumah sakit. Pada Ahad lalu, tujuh orang di antaranya dilaporkan kritis, sementara sisanya stabil.
Di Hong Kong, dilaporkan pada Ahad ada sebanyak 15 pasien dirawat karena mengalami gejala demam dan infeksi saluran pernapasan setelah kunjungan mereka ke Wuhan. Tidak jelas apakah mereka memiliki penyakit yang sama dengan pasien di Wuhan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika