REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengatakan bahwa serangan rudal Iran di pangkalan militer yang menampung pasukan Amerika Serikat di Irak adalah tamparan awal. Menurutnya, serangan rudal tidak cukup sebagai pembalasan atas pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani pekan lalu.
"Operasi militer tidak cukup. Yang penting selain pembalasan adalah untuk mengakhiri kehadiran korup AS di kawasan ini," kata Khamenei dalam pidato yang disiarkan televisi dikutip NBS, Kamis (9/1).
"Diskusi tentang balas dendam adalah sesuatu yang lain. Serangan semalam hanya tamparan saja," ujarnya menambahkan.
Berbicara di hadapan publik di kota suci Qom, Khamenei memberikan penghormatan panjang kepada Soleimani dalam pidato yang kerap diiringi dengan pekikan "Kematian bagi Amerika" dan "Kematian bagi Israel."
Khamenei mengulangi tuntutan pemerintahnya soal penarikan pasukan AS dari Timur Tengah. Khamenei pun menyerukan serangan lebih lanjut pada target AS.
Iran menembakkan lebih dari belasan rudal balistik di dua pangkalan udara di Irak yang menampung pasukan AS semalam. Tidak ada laporan korban sejauh ini. Iran mengklaim telah bertindak membela diri.
Presiden Iran Hassan Rouhani mengungkaplam hal senada dengan Khamenei. Dia kembali memperingatkan AS bahwa kematian Soleimani akan mengarah pada pembalasan.
"Anda memotong tangan Soleimani dari tubuhnya, kaki Anda akan dipotong dari wilayah itu," katanya kepada kantor berita semi-resmi Fars setelah rapat kabinet.
Pada Selasa malam, setelah peluncuran rudal, Presiden Donald Trump melalui Twitter resmi mencicitkan bahwa semua baik. "Semua baik-baik saja. Dan sejauh ini, sangat bagus," cicit Trump.