Kamis 09 Jan 2020 11:41 WIB

Menlu Retno Minta DK PBB Redakan Ketegangan Iran-AS

Kemenlu RI mengaktifkan pusat krisis untuk mengantisipasi ketegangan Iran-AS.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nur Aini
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi
Foto: ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA FOTO
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengaku telah berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri Vietnam selaku Presiden Dewan Keamanan PBB terkait memanasnya hubungan antara Iran dengan Amerika Serikat. Menlu Retno pun meminta agar Presiden DK PBB menempuh sejumlah langkah untuk meredakan ketegangan dunia saat ini.

Hal itu disampaikan Menlu Retno kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam peresmian pembukaan rapat kerja kepala perwakilan RI dengan Kemenlu di Istana Negara, Kamis (9/1). 

Baca Juga

"Pagi ini kami juga melakukan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Vietnam selaku Presiden Dewan Keamanan PBB yang intinya meminta Presiden Dewan Keamanan untuk terus mengupayakan peredaan ketegangan," ujar Retno.

Selain itu, pemerintah juga telah menyiapkan contigency plan yang diperuntukan bagi WNI yang berada di Iran dan Irak, serta wilayah sekitarnya. Retno menyebut, seluruh nomor hotline perwakilan terkait pun telah aktif.

"Semua nomor hotline perwakilan terkait sudah aktif dan dimasukkan di dalam rilis Kementerian Luar Negeri," ucapnya.

Kementerian Luar Negeri juga telah mengaktifkan crisis center untuk mengantisipasi kemungkinan memburuknya situasi di Iran. Retno menyampaikan, Indonesia telah mengirimkan pesan ke seluruh pihak terkait untuk menahan diri agar situasi tak semakin memburuk. 

"Kami ingin laporkan kepada bapak Presiden bahwa Indonesia sudah mengirim pesan ke semua pihak terkait untuk menahan diri agar eskalasi yang sedang terjadi tidak memburuk," kata Retno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement