REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan pemerintah siap melakukan evakuasi terhadap WNI yang berada di Iran, Irak, dan negara sekitarnya menyusul meningkatnya ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat. Retno menyebut lebih dari 400 WNI berada di Iran, dan sekitar 800 WNI tinggal di Irak.
Pemerintah juga telah menyiapkan crisis center dan nomor hotline yang dapat digunakan oleh WNI jika situasi semakin memburuk.
"Contigency plan sudah selesai dengan semua backupnya sudah disiapkan. Sebagai antisipasi hotline semua sudah ada di rilisnya Kemendagri. Jadi kita juga memberikan imbauan kepada WNI jika sewaktu-waktu memerlukan bantuan jangan sungkan-sungkan menghubungi hotline yang ada di Kemenlu," kata Retno di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Kamis (9/1).
Retno juga mengaku telah berkomunikasi dengan perwakilan RI di negara terkait seperti di Irak, Tehran, dan AS terkait contigency plan dan persiapan evakuasi WNI. Ia mengatakan, persiapan evakuasi WNI di Iran, Irak, dan negara sekitarnya yang terdampak juga dibahas bersama dengan kementerian/lembaga lainnya.
"Saya juga sudah bicara dengan Pak Panglima mengenai masalah kerja sama yang mungkin akan kita lakukan dalam konteks evakuasi WNI. Jadi sekali lagi mudah-mudahan eskalasi tidak semakin memburuk tapi kita harus siap. Dan kita sudah siapkan semua yang terkait dengan contigency plan WNI," ujarnya.
Menlu juga telah berkomunikasi dengan pihak terkait seperti Dubes Amerika dan Dubes Iran di Jakarta, serta Menlu Vietnam yang juga menjadi anggota tidak tetap DK PBB agar mengupayakan penurunan eskalasi ketegangan Iran-AS.