Kamis 09 Jan 2020 12:46 WIB

AS Sebut Pembunuhan Soleimani Tindakan Bela Diri

Kepada PBB, AS mengatakan pembunuhan Qasem Soleimani sebagai tindakan membela diri

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Komandan Pasukan Quds Mayor Jenderal Qasem Soleimani. Kepada PBB, AS mengatakan pembunuhan Qasem Soleimani sebagai tindakan membela diri. Ilustrasi.
Foto: EPA
Komandan Pasukan Quds Mayor Jenderal Qasem Soleimani. Kepada PBB, AS mengatakan pembunuhan Qasem Soleimani sebagai tindakan membela diri. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kepada PBB, Amerika Serikat (AS) mengatakan pembunuhan komandan militer Iran Jenderal Qasem Soleimani pekan lalu dilakukan sebagai tindakan bela diri. AS juga berjanji akan melakukan tindakan tambahan 'yang diperlukan' di Timur Tengah demi melindungi personel dan kepentingan AS di kawasan itu.

Iran membalas pembunuhan Soleimani dengan menembakan rudal ke fasilitas militer AS di Irak. Presiden Donald Trump mengatakan tidak ada warga Amerika yang terluka, menurunkan kepanikan atas kematian Soleimani dan respons Iran yang dapat menimbulkan konflik lebih luas lagi di Timur Tengah.

Baca Juga

"AS juga siap terlibat dalam negosiasi serius tanpa prasyarat dengan Iran, yang bertujuan mencegah semakin membahayakan perdamaian dan keamanan internasional atau ketegangan dengan rezim Iran,"  kata Duta Besar AS untuk PBB Kelly Craft dalam suratnya ke Dewan Keamanan PBB, Kamis (9/1).

Dalam surat itu Craft menulis pembunuhan Soleimani di Baghdad pada Jumat (3/1) lalu dapat dibenarkan dalam Pasal 51 Piagam PBB. "Amerika Serikat bersiap untuk mengambil langkah tambahan di kawasan yang dibutuhkan untuk terus melindungi personil dan kepentingan AS," katanya.

Dalam Pasal 51, negara harus memberikan 'laporan langsung' kepada 15 Anggota Dewan Keamanan PBB langkah apapun yang mereka ambil dalam melaksanakan hak mereka membela diri. AS juga menggunakan Pasal 51 untuk membenarkan langkah mereka di Suriah melawan ISIS pada 2014 lalu.

Craft mengatakan kematian Soleimani dan serangan udara AS di Irak dan Suriah pada 29 Desember terhadap kelompok milisi yang didukung Iran adalah respons dari serangkaian meningkatnya serangan dari kelompok bersenjata dalam beberapa bulan terakhir. Craft mengatakan kelompok-kelompok bersenjata itu menyerang pasukan dan kepentingan AS di Timur Tengah.

Ia juga mengatakan langkah AS bertujuan untuk mencegah Iran melakukan atau mendukung serangan lain serta menurunkan kemampuan mereka dalam menggelar serangan. Dalam surat yang diberikan kepada Dewan Keamanan PBB pada Rabu (8/1) Iran juga membenarkan tindakan mereka menggunakan Pasal 51 Piagam PBB. Para diplomat PBB mengatakan surat AS sampai ke Dewan Keamanan setelah surat dari Iran.

Dalam surat tersebut Duta Besar Iran untuk PBB Majid Takht Ravanchi mengatakan Iran tidak 'ingin meningkatkan ketegangan atau perang'. Mereka melaksanakan hak mereka dalam mempertahankan diri dengan mengambil 'langkah dan respons militer yang pas mengincar pangkalan udara Amerika di Irak'.

"Operasi dilakukan dengan presisi dan mengincar target militer yang tidak meninggalkan korban jiwa dari warga sipil atau aset sipil di wilayah tersebut," kata Ravanchi.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement