Kamis 09 Jan 2020 14:27 WIB

TNI: Kantor Atase Pertahanan Siap Tampung WNI di Iran

Hubungan AS dan Iran yang memanas membuat TNI bersiap evakuasi WNI.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Nur Aini
Staf KBRI dan WNI Iran di kantor Kedubes RI di Tehran.
Foto: Dok KBRI Iran
Staf KBRI dan WNI Iran di kantor Kedubes RI di Tehran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tentara Nasional Indonesia (TNI) melalui atase pertahanan di Iran siap membantu menyediakan tempat penampungan sementara. Kepala Pusat Penerangan TNI (Kapuspen TNI) Mayor Jenderal (Mayjen) Sisriadi menyampaikan bahwa kantor atase pertahanan (Athan) di Iran siap menampung warga negara Indonesia (WNI) yang saat ini masih berada di Iran.

"Athan-athan kita di sana melakukan penyelamatan lah, paling tidak memberikan kontribusi terhadap kedutaan besar kita di sana misalnya memberikan tempat penampungan sementara di kantor-kantor athan, di kantor kedutaan," kata Sisriadi di Markas Besar (Mabes) TNI, CIlangkap Jakarta, Kamis (9/1). 

Baca Juga

Langkah tersebut dilakukan terkait memanasnya hubungan antara Amerika Serikat (AS) dengan Iran pascaserangan balasan Iran ke pangkalan militer AS di Irak, Rabu (8/1) kemarin. Kendati demikian, ia mengigatkan bahwa jumlah athan Indonesia di Iran tidak banyak.

"Karena kita athan juga kan jumlahnya ada beberapa orang, athan itu ada atase darat, atase laut, udara sama pembantunya, sudah itu, kan tidak mngkin melakukan tindakan apa-apa kecuali memberikan tempat penampungan dan sebagainya kalau memang diperlukan," ujarnya.

Saat ditanya terkait dampak memanasnya hubungan AS dan Iran bagi Indonesia, Sisriadi meminta kepada masyarakat untuk berdoa agar tidak berimbas ke Indonesia. Menurutnya TNI tidak punya legitimasi untuk melakukan diplomasi.

"Itu urusan pemerintah kita," imbuhnya.

Ditemui terpisah, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan pemerintah siap melakukan evakuasi terhadap WNI yang berada di Iran, Irak, dan negara sekitarnya menyusul meningkatnya ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat. Retno menyebut lebih dari 400 WNI berada di Iran, dan sekitar 800 WNI tinggal di Irak.

Pemerintah juga telah menyiapkan crisis center dan nomor hotline yang dapat digunakan oleh WNI jika situasi semakin memburuk.

"Contigency plan sudah selesai dengan semua backupnya sudah disiapkan. Sebagai antisipasi hotline semua sudah ada di rilisnya Kemendagri. Jadi kita juga memberikan imbauan kepada WNI jika sewaktu-waktu memerlukan bantuan jangan sungkan-sungkan menghubungi hotline yang ada di Kemenlu," kata Retno di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Kamis (9/1). 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement