REPUBLIKA.CO.ID, MUGLA -- Turki menahan lebih dari 16 ribu migran gelap yang mencoba mencapai Eropa dari Turki barat sepanjang 2019. Semua migran yang tertangkap biasanya dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis atau dipindahkan ke kantor migrasi provinsi.
Menurut data yang dikumpulkan Anadolu Agency dari sumber keamanan menyatakan, selama operasi di provinsi Mugla barat Turki, keseluruhan 16.218 migran gelap ditahan. Pasukan keamanan banyak melakukan penahanan ketika mereka berusaha melewati Laut Aegea untuk mencapai Yunani.
Migran gelap biasanya menghadapi risiko cukup besar ketika mencoba mencapai pulau Kos dan Symi di Yunani. Beberapa migran gelap jatuh ke tangan penyelundup manusia atau kehilangan nyawa karena kecelakaan lalu lintas, mati kedinginan, atau tenggelam di laut. Setidaknya 25 migran gelap kehilangan nyawa mereka di lepas pantai Mugla.
Selama operasi, 447 penyelundup manusia ditahan dan lebih dari 50 kapal dan ratusan perahu yang digunakan penyelundup di jalur ilegal disita. Para migran yang berhasil selamat dan tertangkap adalah warga Suriah, Myanmar, Somalia, Bangladesh, Afghanistan, Pakistan, Iran, Palestina, dan Irak.
Turki menjadi titik transit utama bagi para migran gelap yang ingin menyeberang ke Eropa untuk memulai kehidupan baru. Mereka kebanyakan korban yang melarikan diri dari perang dan penganiayaan.