REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sejak akhir tahun lalu, warga Kota Wuhan, China terinfeksi virus yang menyerang pernapasan. Hingga kini belum diketahui diketahui penyebab kemunculan virus ini.
Wabah ini membangkitkan momok epidemi SARS yang menewaskan ratusan orang pada 2002 sampai 2003. Media pemerintah China melaporkan saintis yang meneliti wabah ini mengatakan penyelidikan awal telah mengidentifikasi penyakit pernapasan tipe baru dari coronavirus.
Terhitung sejak Ahad (5/1), pemerintah setempat sudah melaporkan 59 pasien dengan penyakit ini. Tujuh diantaranya dalam kondisi kritis, sementara sisanya cukup stabil.
Setelah tidak mengeluhkan gejala yang sama selama beberapa hari. Delapan orang sudah diizinkan pulang pada Rabu (8/1) malam.
Apa Itu Coronavirus?
Keluarga besar virus Coronovirus pertama kali diidentifikasi menyerang manusia pada pertengahan tahun 1960-an. Beberapa disebabkan oleh dingin, sementara yang lainnya oleh kelelawar, unta dan bintang lain yang mengalami gejala penyakit serupa, seperti virus SARS dan MERS.
Nama famili keluarga ini diambil dari kata Latin 'Corona' yang artinya halo atau mahkota. Karena virus itu tampak seperti mahkota bila dilihat menggunakan mikroskop.
Bagaimana Coronavirus menyebar dan apa gejalanya?
Coronavirus dapat menyebar melalui batuk, bersin, atau tersentuh oleh orang yang terinfeksi. Gejala umumnya antara lain hidung berair, sakit kepala atau pusing, batuk dan demam.
Nafas menjadi pendek, menggigil dan badan gatal-gatal diasosiasikan dengan jenis coronavirus yang lebih berbahaya. Komisi Kesehatan Kotamadya Wuhan mengatakan beberapa pasien yang terinfeksi mengelola usaha di pasar seafood.
Pasar itu sedang ditutup sementara dan diselidiki. Karena penyakit ini tidak mudah menular antara orang ke orang. Maka ada kemungkinan penyakit ini berasal dari binatang.
Apa Kesamaannya Dengan SARS?
SARS atau severe acute respiratory syndrome juga bagian dari keluarga coronavirus. Media pemerintah China melaporkan penyakit di Wuhan berbeda dengan coronavirus yang telah diidentifikasi sebelumnya.
Ujicoba laboratorium tidak memasukan penyakit ini sebagai SARS, MERS (middle east respiratory syndrome), influenza, flu burung, adenovirus dan panthogen pernapasan lainnya. SARS muncul sebagai coronavirus baru pada tahun 2002.
Pertama kali menginfeksi selatan China lalu menyebar kelebih dari 20 negara. Membuat 8.000 orang sakit dan menewaskan 700 orang. Tidak ada kasus baru yang dilaporkan sejak 2004.
Bentuk lain coronavirus juga menyebabkan MERS. Penyakit yang bermula di Yordania dan Arab Saudi pada 2012 sebelum menyebar kelebih dari 20 negara lain. Menewaskan 800 orang, yang sebagian besar dilaporkan terjadi di Arab Saudi.
Apa yang Terjadi Sekarang?
Perwakilan World Health Organization di China, Gauden Galea mengatakan, peneliti China sudah membuat penelitian awal dengan menggunakan sample terisolasi dari satu pasien positif. Mereka mencoba mengurutkan gen virus tersebut.
"Identifikasi awal virus baru dalam waktu yang cukup cepat adalah prestasi membanggakan," kata Galea.
Tapi masih banyak yang perlu dilakukan sebelum saintis dapat mengambil kesimpulan definitif. Kepada Xinhua, kepala tim peneliti yang melakukan penelitian awal Xu Jianguo mengatakan mereka akan melakukan penelitian pathogenik dan epidemioligical dalam beberapa pekan ke depan untuk mengkonfirmasi apakah benar ini coronavirus yang baru.