Jumat 10 Jan 2020 09:23 WIB

Data Intelijen Sebut Pesawat Penumpang Milik Ukraine Airlines Ditembak Iran

Namun mungkinkan pesawat ditembak rudal dan pilot mencoba kembali ke bandara?

Red:
.
.

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau mengatakan ia memiliki data intelijen yang menunjukkan Iran telah menembak jatuh pesawat penumpang asal Ukraina, yang tewaskan 176 orang.

  • Data intelejen Kanada mendukung teori Iran menembak jatuh pesawat
  • Laporan awal di Iran mengatakan pesawat mengalami masalah teknis setelah lepas landas
  • Ukraina mengatakan penyelidik akan mencari rongsokan kemungkinan rudal buatan Rusia

 

Baca Juga

Pesawat milik maskapai Ukraine International Airlines dengan nomer penerbangan PS 752 jatuh, beberapa saat setelah lepas landas dari Tehran, ibu kota Iran, menuju Kiev di Ukraina, hari Rabu (8/01/2020).

Sebuah rekaman video terbaru menunjukkan pesawat tersebut meledak di udara, tepatnya di bagian transponder. Sebelum ledakan tersebut, terlihat ada obyek yang berwarna terang di langit.

Diantara 176 orang yang berada dalam penerbangan tersebut tewas, 63 diantaranya adalah warga Kanada.

PM Trudeau mengatakan data intelejen Kanada dan sekutu mereka mendukung teori jika pesawat tersebut ditembak jatuh oleh rudal permukaan ke udara milik Iran.

"Tembakan itu mungkin tidak disengaja." kata Trudeau.

 

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengatakan kepada ABC ia telah menerima laporan yang sama dari intelijen, menyebutkan tindakan itu mungkin tidak disengaja menyasarkan pesawat tersebut.

Sementara Iran mengatakan penyelidikan awal menyebutkan adanya masalah mesin, sebelum pesawat meledak di udara.

Juru bicara pemerintah Iran, Ali Rabiei dalam pernyataan kemarin (09/01) membantah pesawat tersebut ditembak oleh rudal, seperti yang disebutkan laporan televisi milik pemerintah Iran.

"Semua laporan ini adalah perang psikologis terhadap Iran," katanya.

"Semua negara yang memiliki warga dalam pesawat boleh mengirimkan perwakilan, kami juga mendesak Boeing mengirimkan wakilnya untuk menyelidiki kotak hitam."

Pejabat Amerika Serikat sebelumnya mengatakan pesawat Boeing 737-800 besar kemungkinan ditembak secara tidak sengaja oleh Iran.

Hal tersebut ia katakan berdasarkan data satelit AS yang menunjukkan adanya peluncuran dua rudal, tidak lama sebelum pesawat jatuh, disusul dengan adanya ledakan.

 

'Rumor yang tidak logis'

Kepala Badan Penerbangan Sipil Iran, Ali Abedzadeh, membantah "rumor tidak logis" yang menyebut pesawat Ukraina ditembak rudal.

"Secara keilmuan, tidak mungkin rudal bisa menghantam pesawat Ukraina, rumor itu tidak logis," katanya, seperti dikutip kantor berita Iran, ISNA.

Ali Abedzadeh mengatakan kepada CNN, setelah pesawat lepas landas dan berada di udara selama lima menit, "pilot kemudian mencoba kembali ke bandara, namun gagal."

Ia kemudian mempertanyakan "bagaimana mungkin sebuah pesawat bisa ditembak rudal" dan "pilot mencoba kembali ke bandara", demikian laporan CNN.

 

Sementara itu, Ukraina mengatakan ada empat kemungkinan yang terjadi, termasuk serangan rudal dan terorisme.

Iran sebelumnya melaporkan adanya saksi mata, baik di darat maupun yang di dalam pesawat, melihat pesawat Ukraina tersebut terbakar ketika berada di udara.

Laporan itu juga mengatakan tidak adanya komunikasi radio dengan pilot, serta pesawat menghilang dari radar di ketinggian 2440 meter.

Baca beritanya dalam bahasa Inggris di sini.

Reuters

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement